ArsipKomnas HAM RI Resmi Bentuk Tim Penyelidikan Pelanggaran HAM di Paniai

Komnas HAM RI Resmi Bentuk Tim Penyelidikan Pelanggaran HAM di Paniai

Kamis 2015-01-08 12:55:15

JAKARTA, SUARAPAPUA.com — Dalam sidang paripurna yang digelar Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI, Rabu (7/1/2015), telah diputuskan membentuk tim penyelidikan yang dinamakan Tim Penyelidikan Peristiwa Pelanggaran HAM Paniai, dengan melibatkan berbagai unsur masyarakat sipil.

Ketua tim penyelidikan, Maneger Nasution, mengatakan, dari temuan awal Komnas HAM RI di lapangan, telah ditemukan indikasi dugaan pelanggaran HAM berat, sehingga perlu dibentuk tim untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. (Baca: Aparat TNI/Polri Tembak Mati Empat Warga Sipil di Kabupaten Paniai).

 

“Sidang paripurna tadi malam telah sepakat membentuk tim penyelidikan, saya sendiri sebagai ketua, beberapa anggota Komnas HAM menjadi anggota, juga dari unsur masyarakat sipil akan terlibat penuh,” kata Maneger, saat dihubungi suarapapua.com, Kamis (8/1/2015) siang.

 

Komisioner Komnas HAM RI, Natalius Pigai, yang juga salah satu anggota tim, kepada suarapapua.com, mengatakan, jika dari hasil penyelidikan ditemui bukti-bukti yang cukup dan kuat, maka statusnya akan ditingkatkan menjadi penyidikan, untuk selanjutnya didorong ke pengadilan. (Baca: Ini 5 Nama Korban Tewas, dan 2 Korban Luka Kritis di Paniai).

 

“Jadi tim ini diberikan waktu kerja selama tiga bulan, dan dari temuan-temuan di lapangan, akan ditingkatkan statusnya menjadi penyidikan, untuk selanjutnya ke pengadilan HAM sesuai amanat undang-undang,” kata Pigai. (Baca: Bertemu Presiden, Bupati Paniai Minta Penembakan 4 Warganya Diusut Tuntas).

 

Pigai juga menegaskan, sejumlah tokoh masyarakat seperti Pdt. Dr. Benny Giay, Dr. Neles Tebay, Poengky Indarti, dan beberapa pejabat militer dari TNI maupun Polisi juga akan terlibat aktif.

 

“Kami akan bekerja dengan mengumpulkan sebanyak-banyaknya informasi, termasuk meminta keterangan dari pihak-pihak terkait, termasuk keluarga korban, agar hasil penyelidikan bisa ditindaklanjuti,” tegas Pigai. (Baca: Jokowi Sesalkan Peristiwa Kekerasan di Kabupaten Paniai).

 

Ketua Dewan Adat Daerah (DAD) Paniai, Jhon NR Gobay, mengaku cukup senang melihat keseriusan Komnas HAM RI dalam menyikapi peristiwa pembantaian di Paniai, yang telah merenggut nyawa empat siswa Sekolah Menengah Atas (SMA).

 

“Kami akan kawal tim yang telah dibentuk, agar keluarga korban mendapatkan rasa keadilan. Pihak pelaku, dalam hal TNI/Polri diharapkan dapat menghadirkan pelaku dan saksi agar dapat diperiksa oleh tim penyelidikan,” kata Gobay. (Baca: Jokowi Berkeinginan Dialog Dengan Masyarakat Papua).

 

Gobay juga menegaskan, keluarga korban sangat berharap pelaku penembakan dapat ditangkap, dan dapat dituntut ke pengadilan HAM, agar ada efek jera, dan menghentikan arogansinya terhadap warga Paniai, secara umum warga Papua.

 

“Berharap tim dapat bekerja dengan maksimal, agar harapan keluarga korban dapat terpenuhi. Minimal, pelaku penenembakan ditangkap, dan diadili, dan diberikan hukuman yang berat,” katanya. (Baca: Waker Cs Dikejar Sampai ke Neraka, Bagaimana dengan Serdadu Penembak 4 Warga di Paniai?).

 

Baca: #PANIAIBERDARAH

 

OKTOVIANUS POGAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

Ancaman Bougainville Untuk Melewati Parlemen PNG Dalam Kebuntuan Kemerdekaan

0
"Setiap kali kami memberikan suara di JSB [pertemuan Badan Pengawas Bersama yang melibatkan kedua pemerintah], kami membuat komitmen dan kami mengatakan bahwa semua hal ini perlu diperhatikan dan ketika kami kembali ke JSB berikutnya, isu-isu yang sama masih mengotori agenda JSB, karena tampaknya tidak ada yang mengatasinya."

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.