ArsipICRAF Gelar Konsultasi Publik Pengurangan Emisi di Wamena

ICRAF Gelar Konsultasi Publik Pengurangan Emisi di Wamena

Jumat 2015-01-16 15:33:15

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Guna memaparkan hasil penghitungan sementara tingkat acuan emisi di Kabupaten Jayawijaya, dari sektor berbasis lahan dan potensi aksi penurunan emisi, program (ParCiMon) dan Kelompok Kerja (Pokja) menyelenggarakan konsultasi publik, di aula Bappeda Jayawijaya, Jumat (16/1/2015).

Feri Johana, selaku development Planning Specialist Word Agroforestry Center (ICRAF) mengatakan, konsultasi publik ini merupakan media untuk mendiskusikan rencana aksi penurunan emisi dalam rangka mendukung pembangunan hijau di Jayawijaya.

 

“Rencana aksi mitigasi yang berhasil dikembangkan oleh Pokja merupakan bentuk inisiatif daerah Kabupaten Jayawijaya dalam mengarusutamakan pembangunan hijau di Kabupaten Jayawijaya," kata Feri.

 

Selain itu, lanjut Feri, konsultasi bertujuan membangun kesepahaman kepada para pihak di Jayawijaya terhadap aksi emisi yang akan diusulkan.

 

Dikatakan, Pokja Jayawijaya saat ini menempuh dua langkah, yaitu mengarusutamakan pembangunan ekonomi hijau perencanaan pembangunan lingkungan, dan kedua, terus mencari peluang dukungan dari berbagai pihak, guna Jayawijaya yang hijau.

 

Sementara itu, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Olof Skoog meminta Pemda Jayawijaya untuk menjaga dan melindungi Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam yang ada di Kabupaten Jayawijaya. 

 

Karena menurutnya, daerah Papua merupakan daerah yang masih utuh akan sumber daya alam dan juga sumber daya manusia.

 

“Saya harap, pemerintah Jayawijaya menjaga SDA dan SDM khusus putra-putri Papua di Wamena dan lebih umum di Provinsi Papua, sehingga generasi ini bisa bangkit dan membangun daerahnya,” kata Duta Besar Uni Eropa, saat mengunjungi Wamena.

 

Disampaikan, ParCiMon didesain untuk mendukung Papua secara umum mencapai pembangunan rendah emisi sebagai kontribusi Papua dalam perubahan iklim Nasional. 

 

Program ini akan dilaksanakan selama empat tahun, sejak 2013 hingga 2016 yang dilaksanakan oleh ICRAF dengan organisasi mitra lainnya.

 

Satu hari sebelumnya, Unicef bersama Kedutaan Besar Uni Eropa untuk Indonesia melakukan kunjungan ke dua SMP di Wamena dan satu Puskesmas di Wamena, guna melihat perkembangan siswa dan kesehatan anak bersama ibu hamil.

 

Sekda Jayawijaya, Yohanes Walilo mengatakan, dalam pembicaraan dengan pihak Unicef beserta Duta Besar Uni Eropa, mereka meminta agar adanya pengembangan pemberian nutrisi bagi anak-anak dan menggenjot motifasi belajar anak-anak sekolah khususnya di daerah Pegunungan Tengah Papua.

 

“Selain gizi kedepan ada sering dana untuk peningkatan kesehatan ibu dan anak dan pendidikan. Hal-hal ini disampaikan berdasarkan pengamatan langsung yang mereka lihat di sekolah dan Puskesmas yang mereka kunjungi,” kata Sekda Jayawijaya kepada wartawan.

 

Untuk itu, ia atas nama pemerintah Kabupaten Jayawijaya, mengharapkan adanya dukungan dan kerjasama pihak-pihak yang dapat membantu pemerintah daerah guna meningkatkan kesehatan dan pendidikan terutama pada peningkatan indeks pembangunan manusia Jayawijaya.

 

Editor: Oktovianus Pogau

 

ELISA SEKENYAP

Terkini

Populer Minggu Ini:

Ribuan Data Pencaker Diserahkan, Pemprov PBD Pastikan Kuota OAP 80 Persen

0
“Jadi tidak semua Gubernur bisa menjawab semua itu, karena punya otonomi masing-masing. Kabupaten/Kota punya otonomi begitu juga dengan provinsi juga punya otonomi. Saya hanya bertanggung jawab untuk formasi yang ada di provinsi. Maka ini yang harus dibicarakan supaya apa yang disampaikan ini bisa menjadi perhatian kita untuk kita tindaklanjuti. Dan pastinya dalam Rakor Forkopimda kemarin kita juga sudah bicarakan dan sepakat tentang isu penerimaan ASN ini,” ujarnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.