ArsipWempi Wetipo: Gerakan Pramuka Beri Kontribusi Besar Bagi Generasi Muda!

Wempi Wetipo: Gerakan Pramuka Beri Kontribusi Besar Bagi Generasi Muda!

Senin 2015-02-23 03:17:30

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Bupati Jayawijaya, John Wempi Wetipo, selaku Ketua Majelis Pembimbing Kwarcab Gerakan Pramuka Jayawijaya mengatakan, sejak Presiden RI mencanangkan Gerakan Pramuka pada tahun 2006 lalu, kegiatan ini telah menjadi salah satu pilar pendidikan kaum muda di Indonesia.

Pencanangan itu, lanjut Wempi, dibarengi dengan terbitnya Undang-undang Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, yang kini menjadi payung hukum bagi gerekan Pramuka.

“Memang tantangan yang dihadapi sangat besar, tetapi harapannya Gerakan Pramuka dapat memberikan kontribusi bagi perbaikan kaum muda dan bangsa Indonesia kedepan," kata Wetipo, saat memberikan sambutan pada upacara peringatan 158 tahun Baden Powell, di halaman Kantor Bupati Jayawijaya, Senin (23/2/2015) pagi.

Menurut Wempi, Gerakan Pramuka dirintis tentara Inggris, Robert Stevenson, pada tahun 1907, yang kemudian dikenal di Indonesia pada tahun 1912, karena dibawa oleh negara Belanda, dan mengakibatkan pertumbuhan gerakan yang pesat, terutama lahirnya berbagai organisasi kepramukaan.

Karena itu, lanjut Bupati, Gerakan Pramuka di Jayawijaya perlu ditingkatkan terus menerus, terutama di bidang character building dan leadership training pada kaum muda, sesuai perkembangan zaman yang ada.

“Kepada kaum muda, Gerakan Pramuka juga diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik, terutama kaum muda yang berwatak baik, berkepribadian dan berakhlak mulia, serta memiliki jiwa bela nyang dapat berkembang demi pembangunan dan perekat bangsa,” ujar Bupati.

Ditegaskan, gerakan Pramuka telah memberikan kontribusi besar dalam menghadapi berbagai masalah pada generasi muda di Jayawijaya, terutama perlunya kaum muda dalam pemberantasan penyakit HIV dan AIDS, serta penyakit sosial lainnya.

“Dalam kaitannya, saya mengajak seluruh jajaran Pramuka yang ada, juga para SKPD di lingkungan Pemerintah Jayawijaya untuk selalu berdoa dan berupaya demi memajukan kegiatan Pramuka di Jayawijaya, sebagai wadah pembinaan generasi muda dan bangsa,” ungkapnya.

Selain itu, ia juga minta dalam pelaksanaan Jambore Daerah Papua di Kabupaten Sarmi nanti, Kwarcab Jayawijaya harus mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk mengikutinya, agar bisa menunjukan eksistensi tim Pramuka dari Jayawijaya kepada tim lain

“Untuk mengikuti Jambore itu, saya minta supaya pilih anggota yang benar-benar aktif, bukan karena hubungan keluarga dan kepentingan lain, tetapi pilih anggota yang memang selalu terlibat dalam kegiatan Pramuka,” pinta Bupati.

Lebih jauh ia mengatakan, Pramuka merupakan kegiatan kemanusiaan, jadi diharapkan keterlibatan oleh seluruh anggota dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan Kwarcab Jayawijaya.

“Kami pemerintah secara penuh akan mendukung kegiatan Pramuka di Jayawijaya,” ujarnya.

 

Bupati menambahkan, Pemda Jayawijaya juga berencana mengirim anggota Gerakan Pramuka ke Jepang, karena telah meraih juara favorite di Semarang tahun lalu.

"Tahun ini tim akan ke Jepang, saya minta prestasi di Semarang di pertahankan, saya juga harap kita dapat libatkan generasi muda yang lain, supaya tidak terjadi hal-hal negatif di Jayawijaya,” harap Bupati Wempi.

Upacara diakhiri dengan penyematan tanda penghargaan Satya Lencana Dharmabakti, dan piagam penghargaan oleh Bupati Wempi Wetipo kepada Wakil Bupati, Sekda, serta beberapa anggota Pramuka.

Editor: Oktovianus Pogau

ELISA SEKENYAP

Terkini

Populer Minggu Ini:

Panglima TNI Didesak Tangkap dan Adili Prajurit Pelaku Penyiksa Warga Sipil...

0
“Oleh sebab itu, LBH - YLBHI mengutuk keras praktek penyiksaan yang dilakukan oleh prajurit TNI terhadap warga Papua. LBH-YLBHI mendesak Komnas HAM secepatnya melakukan penyelidikan dan menuntut para pelaku penyiksaan menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya serta mendesak panglima TNI turun tangan melakukan penangkapan para pelaku,” tegasnya dalam rilis yang diterima suarapapua.com, Senin (25/3/2024).

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.