ArsipBupati Kabupaten Jayawijaya Resmikan Pasar Tradisional OAP

Bupati Kabupaten Jayawijaya Resmikan Pasar Tradisional OAP

Rabu 2015-02-25 11:28:15

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Bupati Kabupaten Jayawijaya, John Wempi Wetipo resmikan pasar khusus Orang Asli Papua (OAP) di Potikelek Wamena, Selasa (24/2/2015) siang. Dengan diresmikannya pasar tersebut, Bupati berharap menjadi pasar contoh bagi seluruh kabupaten/kota di seluruh tanah Papua.

Wetipo bersyukur atas pergumulan selama ini berbuah baik dengan dibangunnya sebuah pasar tradisional bagi OAP.

 

“Pasar tradisional ini dikhususkan untuk Mama-mama dan Bapak-bapak Papua agar bisa melaksanakan aktivitas ekonomi, sementara saudara-sudari kita non-Papua silahkan berjualan di Pasar Jibama, Sinakma dan Pasar Wouma,” kata Wetipo.

 

Bupati menjelaskan, meskipun pembangunan ini tidak pernah dijanjikan, tetapi secara diam-diam pemerintah telah membangunnya dan akhirnya bisa diresmikan dengan baik.

 

Menurutnya, Mama-mama dan Bapak-bapak Papua yang selama ini berjualan di trotoar jalan, depan ruko, depan kios tidak akan berjualan disana, melainkan pemerintah telah siapkan tempat yang layak bagi mereka untuk melangsungkan proses perdagangan.

 

“Saya berharap dari sisi ekonomi, dengan adanya fasilitas ini apa yang selama ini mereka lakukan dapat membangkitkan kegiatan ekonomi di Kabupaten Jayawijaya,” tutur Wetipo.

 

Ia menambahkan, Dinas Perindagkop akan terus memantau proses berjalannya pasar ini.

 

“Jadi kita akan proteksi benar-benar, supaya aktivitas ekonomi ini bisa berjalan baik, sehingga kita lihat persaingan ekonomi,” kata Wetipo.

 

Pihaknya berharap, upaya Pemda Jayawijaya dengan menyiapkan pasar yang layak bagi OAP ini dapat menjadi contoh bagi kabupaten/kota di seluruh tanah Papua.

Selain itu, kata Wetipo, setelah menjadi pemimpin itu tidak perlu terlalu banyak janji, tetapi bukti itu yang menjadi hal yang utama, meskipun apa yang dibuat itu nilainya sedikit tetapi sangat membantu masyarakat.

 

“Karena kita jadi pemimpin bukan untuk mengurus diri sendiri tapi kita urus rakyat, rakyat yang memberi mandat, pendelegasian wewenang kepada kita untuk mengembalikan roda pembangunan di kabupaten dan kota di tanah Papua,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Jayawijaya yang juga sebagai ketua panitia peresmian, Semual Munua menjelaskan bahwa pembangunan pasar Potikelek ini dimulai dari tahun 2011 lalu.

“Anggaran yang digunakan dari berbagai sumber dana yaitu dari dana Tugas Pembantuan (TP) pada 2011 sebesar Rp 7.997.910.000 ditambah dengan Rp 556.257.000 dari dana bagi hasil,” ungkap Manua.

 

Sedangkan, tahun 2012 anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp13.386.271 bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU), dan pada tahun 2013 sebesar Rp 5.421.660.000 dari Dana Alokasi Khusus (DAK) ditambah Rp 533.144.000 dari DAU.

 

“Untuk tahun 2014, sumber dana dari Otsus sebesar Rp 6.500.000.000, sehingga total anggaran untuk bangun pasar ini sebesar Rp 34.395.242.000,” pungkasnya.

 

Pembangunan pasar tradisional tersebut disambut baik warga Jayawijaya. Seperti diungkapkan Mama Mote yang selama ini berjualan di pinggir jalan raya.

 

Mama Mote berterima kasih atas dibangunnya pasar ini yang memang menjadi pergumulan Mama-mama Papua di kabupaten Jayawijaya.

 

“Pagi, siang sampai sore kami tadah matahari, hujan berjualan di tempat yang tidak layak tapi hari ini kami dapat tempat yang layak, kami mengucapkan terimakasih kepada pemerintah yang telah menyediakannya,” ungkap Mama Papua.

 

Editor: Mikael Kudiai

 

ELISA SEKENYAP

Terkini

Populer Minggu Ini:

Media Sangat Penting, Beginilah Tembakan Pertama Asosiasi Wartawan Papua

0
“Sehingga dengan hadirnya AWP ini diharapkan harus menjadi organisasi yang terus mengumandangkan kebersamaan di tengah hidup masyarakat Papua melalui pemberitaan,” kata Elsye Rumbekwan.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.