ArsipKadis Bukan Anak Asli Asolokobal, Masyarakat Palang Kantor Distrik

Kadis Bukan Anak Asli Asolokobal, Masyarakat Palang Kantor Distrik

Kamis 2015-02-26 18:07:00

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Masyarakat Distrik Asolokobal, Wamena, Papua, memprotes kebijakan Bupati Jayawijaya, John Wempi Wetipo, yang melantik kepala Distrik Asolokobal, yang merupakan orang dari luar wilayah tersebut.

Menurut masyarakat setempat, protes yang dlakukan bukan tanpa alasan, sebab Bupati sendiri pernah berjanji kepada masyarakat jika Kepala Distrik baru dari warga asli Distrik Asolokobal.

 

Penolakan tersebut mereka sampaikan saat jumpa pers di Rumah Bina Katolik, Wamena, Rabu (25/2/2015), siang yang disertai dengan surat pernyataan sikap yang ditandatangani perwakilan kepala suku, kepala Kampung, tokoh pemuda dan sejumlah masyarakat Asolokobal.

 

Menurut Yustinus Asso, ketika masyarakat mengetahui kepala distrik bukan orang asli Asolokobal, pihaknya langsung melakukan pemalangan dan membubarkan staf distrik yang hendak masuk kantor.

 

”Setelah kami tahu, kami larang petugas masuk kantor dan kantor distrik kami palang,” kata ketua tim peduli suku Asolokobal, Yustinus Asso.

 

Bahkan Yustinus juga minta kepada Kepala Distrik yang baru untuk tidak menginjakan kaki di daerah Assolokobal.

 

“Jangan datang, apalagi menginjakkan kaki di Distrik Asolokobal. Kami masyarakat sembilan kampung tolak dengan tegas,” ujar Asso.

 

Hal senada disampaikan perwakilan kepala suku, Toni Asso. Menurutnya, warga Asolokobal juga mampu memimpin daerahnya, sebab jika bukan anak asli Asolokobal nantinya akan memicu peperangan baru.

 

“Kami punya anak-anak juga ada yang sarjana, kenapa tunjuk orang lain yang datang pimpin kami di sini. Anak-anak kami juga mampu, apalagi bapak (Bupati) sendiri yang janji kami baru. Kalau begini nanti bisa terjadi perang lagi,” tegas Toni Asso.

 

“Kantor distrik kami tidak akan buka sebelum Bupati melantik warga Asolokobal sebagai kepala distrik. Biarkan saja tidak ada pemerintahan yang berjalan, karena kami mau kebersamaan antara masyarakat kami sendiri, bukan orang lain,” tuturnya.

 

Sementara, Yulianus Lokobal, perwakilan pemuda mengatakan, pihak pemuda akan mencari kepala distrik di kota bila ia ketahuan menjalankan pemerintahan distrik Asolokobal di kota Wamena.

 

“Kami akan cari tahu itu sejak kami protes ini. Jadi, kami juga minta Bupati harus cari orang asli Asolokobal untuk pimpin kami,” pungkas Lokobal.

 

Editor: Oktovianus Pogau

 

ELISA SEKENYAP

Terkini

Populer Minggu Ini:

Media Sangat Penting, Beginilah Tembakan Pertama Asosiasi Wartawan Papua

0
“Sehingga dengan hadirnya AWP ini diharapkan harus menjadi organisasi yang terus mengumandangkan kebersamaan di tengah hidup masyarakat Papua melalui pemberitaan,” kata Elsye Rumbekwan.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.