ArsipKPU Papua Didesak Lantik Anggota KPU Jayawijaya

KPU Papua Didesak Lantik Anggota KPU Jayawijaya

Jumat 2013-02-15 10:24:15

PAPUAN, Jayapura— Himpunan Mahasiswa Pelajar Jayawijaya (HMPJ) dan intelektual-intelektual Jayawijaya kembali lagi menduduki kantor KPU provinsi meminta pertanggung jawaban  KPU untuk segera menindak lanjut aspirasi mahasiswa dan masyarakat Jayawijaya tentang pelantikan lima anggota KPU yang sudah terpilih

Kordinator lapangan, Harun Musip, menjelaskan aksi demo ini bukan pertama kali namun sudah empat kali dan ini yang ke lima kalinya kami dantang kesini dengan tujuan mendesak KPU Papua untuk segera melantik KPU yang sudah ditetapkan atas nama; Adi wetipo, Elpis Karoba, Agustinus Marian, Efendi Pakpahan dan Sarlota Martono, Jelasnya kepada wartawan di sela-sela demo ke kantor KPU Provinsi Papua di Jayapura pada Kamis  (13/02/2014).

Sementara itu, Moin Wetapo, salah satu Intelektual Jayawijaya saat di wawancarai suarapapua.com ia mengatakan pihaknya meminta untuk segera lantik lima anggota KPU yangs sudah ditetapkan. “Kami meminta kepada ketua KPU agar segera melantik ke lima anggota KPU yang sudah terpilih melelui tahapan 20 besar hingga 10 besar dan lima orang  inilah  yang terpilih," katanya.

Tetapi, lanjut dia,  sampai sekarang kelima anggota KPU yang sudah ditetapkan itu belum di lantik dalam sidang pleno.  Dirinya menduga ada oknum tertentu yang  tidak lolos tahapan 20 besar yang mau di lantik ini berarti ada orang ketiga yang bermain di belakang,”.

Di kesempatan lain Amos Asso, anggota Tim Pemuda Intelektual Jayawijaya juga menyampaikan hal yang sama yaitu meminta kepada Ketua KPU Papua agar segera melantik ke lima anggota KPU yang sudah terpilih. “Bilamana tuntutan kami tidak dipenuhi maka kami akan memboikot Logistik Pilpres maupun Legislatif di bangian Pegunungan tengah,” Tandasnya.

 

AGUS PABIKA

Terkini

Populer Minggu Ini:

Freeport Setor Rp3,35 Triliun Bagian Daerah atas Keuntungan Bersih 2023

0
“Keberhasilan kami sebagai perusahaan adalah ketika masyarakat di lingkungan sekitar area operasional meningkat taraf hidup dan kesejahteraannya. Kami terus bertumbuh dan berkembang bersama Papua hingga selesainya operasi penambangan pada 2041,” kata Tony.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.