ArsipKNPB: Kami Bukan Organisasi Kriminal

KNPB: Kami Bukan Organisasi Kriminal

Kamis 2013-10-17 14:02:30

PAPUAN, Jayapura—  Komite Nasional Papua Barat (KNPB) menglkarifikasi tuduhan miring yang dialamatkan kepada KNPB oleh pihak keamanan dalam hal ini Kepolisian yang menyebut aksi KNPB kemarin adalah kriminal.

“Aksi KNPB kemarin itu adalah aksi yang bermartabat, berwibawa dan demokratis. KNPB tidak pernah lakukan aksi kriminal saat menggelar demostrasi damai di seluruh tanah Papua,” tegas Jubir KNPB, Wim Rocky Medlama.

Wim menjelaskan, kemarin di Yahukimo ada yang tewas dan dua yang kritis waktu aksi. Itu bukan dari massa KNPB yang hendak aksi tetapi itu dari pihak ketiga yang ingin mengacaukan aksi KNPB. Karena belakangan diketahui bahwa itu hanya karena maslah keluarga.

Lalu, lanjut dia, pelakunya lari dan bergabung dengan massa aksi sehingga pihak korban tidak terima lalu mengeja pelaku hingga ke kerumunan massa lalu melakukan pemukulan. Sehingga lebih banyak orang beranggapan bahwa itu dari massa KNPB yang melakukan aksi kriminalitas. Dan itu tidak benar,” Tegas Wim.

“Sementara itu aksi di Jayapura, berjalan lancar. Meskipun di Sentani dan Jayapura Kota dibubarkan secara paksa. Aksi di Timika pun dibubarkan secara paksa.

Kalau di Kaimana aksinya berjalan aman. Tetapi pada malam sekitar pukul 21.30 malam 3 orang di tangkap dengan tuduhan tak jelas di rumah ketua PRD Kaimana oleh Aparat kepolisian. Tiga orang yang ditangkap itu adalah, Barias Warfete, Demianus Baunu, dan Isai Irini.,” jelasnya lagi.

Kronologisnya adalah, sebelum ditangkap polisi mengeluarkan tembakan sebanyak 6 kali pada pukul 21.00 WP. Aparat kembali mengeluarkan tembakan sebanyak 2 kali di tempat yang sama pada pukul 02.00 pagi WP dan pada pukul 04.00 subu mengeluarkan tembakan sebanyak 2 kali.

Pada saat penembakan itu setelah 3 orang itu ditangkap aparat juga menyita 3 buah parang, 1 buah kampak, buku tamu 1 buah. Setelah itu aparat juga pintu pagar rumah milik Rajab Kurita, ketua Parlemen Daerah Fak-Fak.

Aparat dating dengan menggunakan 2 mobil Avanza, 2 mobil Patroli. Alasan kedatangan aparat ke rumah ketua PRD Fak-Fak adalah dengan tujuan mencari Julianus Surbai, salah satu buronan tersangka pelaku pembunuhan yang diduga ada di rumah ketua PRD, tetapi aparat datang lalu tangkap 3 orang. Tiga orang yang ditangkap itu sudah dipulangkan ke rumah mereka siang tadi,” Jelas Wim Medlama.

Selain itu, Siprianus Bunai, tokoh Muda Papua mengatakan, kalau kriminal itu merusak asset pemerintah. Baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Jadi kalau selama ini KNPB aksi dan merusak berarti KNPB itu kriminal. Kalau tidak merusak berarti tidak kriminal. Jadi soal kriminal dan tidak sejauh ini KNPB tidak pernah melakukan aski kriminal,” katanya.

ARNOLD BELAU

2 KOMENTAR

Terkini

Populer Minggu Ini:

Ribuan Data Pencaker Diserahkan, Pemprov PBD Pastikan Kouta OAP 80 Persen

0
“Jadi tidak semua Gubernur bisa menjawab semua itu, karena punya otonomi masing-masing. Kabupaten/Kota punya otonomi begitu juga dengan provinsi juga punya otonomi. Saya hanya bertanggung jawab untuk formasi yang ada di provinsi. Maka ini yang harus dibicarakan supaya apa yang disampaikan ini bisa menjadi perhatian kita untuk kita tindaklanjuti. Dan pastinya dalam Rakor Forkopimda kemarin kita juga sudah bicarakan dan sepakat tentang isu penerimaan ASN ini,” ujarnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.