ArsipHana Hikoyabi Raih Penghargaan SK Trimurti 2015 Dari AJI Indonesia

Hana Hikoyabi Raih Penghargaan SK Trimurti 2015 Dari AJI Indonesia

Sabtu 2015-09-05 12:09:57

JAKARTA, SUARAPAPUA.com — Aliansi Jurnalis Independen (AJI) memberikan penghargaan SK Trimurti 2015 kepada Hana Salomina Hikoyabi, seorang aktivis perempuan dan hak asasi manusia (HAM) asal Papua.

Penghargaan diserahkan Sekretaris Jenderal AJI Indonesia, Arfi Bambani Amri, dalam acara puncak perayaan HUT AJI ke-21 di Gedung Usmar Ismail Hall, Jakarta Selatan, Jumat malam.

 

Tiga dewan juri yang terdiri Hermin Kleden (jurnalis Tempo), Stenly Adi Prasetyo (Dewan Pers), dan Dewi Chandraningrum (Jurnal Perempuan), memilih Hana Hikoyabi sebagai pemenang dengan alasan konsisten memperjuangkan kesetaraan gender, membela hak-hak perempuan Papua, dan tidak stabil.

 

Perempuan kelahiran 7 Juni 1966 ini gencar menyuarakan hak-hak perempuan dalam politik, aktif terlibat dalam pembuatan peraturan daerah anti-kekerasan terhadap perempuan Papua dalam setidaknya satu setengah dekade terakhir. Dia mendirikan serta mengelola media massa Tabloid Suara Perempuan Papua (TSPP).

 

Perjuangan untuk hak-hak perempuan memang tidak populer di Papua, namun Hana jalan terus.

 

“Penghargaan ini bentuk apresiasi terhadap pengabdian Hana. Sekaligus, agar membuka mata pemerintah bahwa orang-orang yang memperjuangkan perbaikan nasib warga Papua khususnya perempuan jangan dicap sebagai anti-NKRI,” kata Yoseph Adi Prasetyo, anggota Dewan Juri SK Trimurti 2015.

 

Aktif di Kelompok Kerja Perempuan Papua, Hana terus mendorong agar kuota 30 persen perempuan di parlemen dapat terwujud. Perempuan ini pernah menjadi Wakil Ketua II Majelis Rakyat Papua (MRP).

 

Pada tahun 2011, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menolak nama Hana di struktur kepemimpinan MRP.

 

Pegawai sebuah instansi pemerintah ini mendirikan Tabloid Suara Perempuan Papua. Dan, Hana menulis buku “Kabar dari Kampung: Perjalanan Jurnalistik Suara Perempuan Papua”. Ditulis dengan teknik reportase menarik, buku ini menyoal hak-hak perempuan yang masih amat tertinggal di berbagai wilayah Papua.

 

“Hana layak menerima penghargaan ini karena konsistensi dan kegigihannya dalam isu HAM dan pemberdayaan perempuan di lingkungannya yang notabene tidak ramah terhadap hak-hak perempuan,” kata Ketua Divisi Perempuan AJI Jakarta, Raisya Maharani.

 

Penghargaan SK Trimurti

 

Raisya mengungkapkan tahun ini, panitia menerima 20 kandidat yang berlatarbelakang aktivis pemberdayaan perempuan dan HAM, buruh, pekerja rumah tangga (PRT) perempuan, lingkungan, buruh petani perempuan dan LGBTIQ (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, Interseksual dan Queer).

 

Alissa Wahid, Siti Khadijah, Sarinah, Dian Septi, Elga Sarapung, Sri Agustine, Siti Maemunah, Lita Anggraeni, Gunarti adalah beberapa nama kandidat yang masuk dalam seleksi panitia SK Trimurti 2015.

 

Penelusuran jejak rekam calon hingga keputusan Dewan Juri pada 28 Agustus 2015 lalu, telah dilaksanakan melalui penelusuran jejak rekam dan pengecekan silang mengenai profil para nomine — melalui perpanjangan tangan AJI kota yakni, asosiasi AJI di berbagai kota di Indonesia.

 

Penelusuran dan penilaian dilakukan dalam kurun waktu Mei hingga Agustus 2015.

 

Penghargaan SK Trimurti digagas AJI sejak tahun 2008 sebagai upaya penghormatan terhadap perjuangan perempuan. Anugerah ini sekaligus menjadi momentum penghormatan terhadap pahlawan nasional perempuan, yang juga jurnalis perempuan Indonesia pertama: Soerastri Karma (SK) Trimurti.

 

AJI memberikan anugerah ini khusus kepada perempuan dalam perjuangan mereka baik dalam demokrasi, HAM hingga kebebasan pers di Indonesia. Dan menjadi bagian dari upaya AJI mendorong kesetaraan gender di media massa.

 

OKTOVIANUS POGAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

HRM Melaporkan Terjadi Pengungsian Internal di Paniai

0
Pengungsian internal baru-baru ini dilaporkan dari desa Komopai, Iyobada, Tegougi, Pasir Putih, Keneugi, dan Iteuwo. Para pengungsi mencari perlindungan di kota Madi dan Enarotali. Beberapa pengungsi dilaporkan pergi ke kabupaten tetangga yakni, Dogiyai, Deiyai, dan Nabire.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.