Selasa 2014-05-20 14:06:45
PAPUAN, Jayapura —- Tokoh perempuan Papua asal suku Amugme, mama Yosepha Alomang mengatakan, Orang Asli Papua (OAP) sudah tidak bisa berharap banyak terhadap gereja, sebab saat ini gereja identik dengan mencari uang, bukan untuk menyelamatkan umatnya.
“Kalau kita bisa lihat, mereka (gereja) mulai tipu-tipu rakyat dengan memperjuangkan aspirasi masyarakat, sekarang tidak ada injil yang mereka (gereja) pegang,†katanya, kepada suarapapua.com, Sabtu (17/5/2014) di Padang Bulan, Abepura, Papua.
Menurut Direktris Yayasan Hak Asasi Manusia Anti Kekerasan (YAMAHAK) Timika ini, saat ini Indonesia memakai gereja di Papua untuk kepenting negara.
“Sehingga sekarang kita bisa lihat gereja-gereja suku dan gereja-gereja keluarga mulai tumbuh dimana-mana seperti jamur, dan tidak terawat dan diatur dengan baik oleh sinodenya.â€
“Gereja suku dan gereja keluarga harus dihilangkan, supaya semua orang Papua menjadi satu seperti dulu lagi, jangan pecah-pecahkan orang Papua dengan membangun gereja suku dan gereja keluarga,†ungkapnya.
Dikatakan, yang terlihat saat ini adalah umat Tuhan kurang mendapat pendampingan dari pemimpin-pemimpin gereja, baik para pendeta maupun oleh para pastor.
“Hamba Tuhan ini harus datang mendampingi umatnya, kalau iman dari umatnya itu masih lemah, harus nasehat supaya iman umat bisa kuat,†tegasnya lagi.
Ditambahkan, perang yang terjadi di Tanah Papua belakangan ini, karena orang Papua tidak memahami isi dan ajaran Firman Tuhan dengan sungguh-sungguh, dan melaksanakannya.
“Saya harap supaya pendeta dan pastor bisa melayani umat dengan sebaik-baiknya, agar perdamaiaan di Papua bisa terwujud,†kata perempuan peraih penghargaan internasional di bidang lingkungan hidup ini.
MIKHA GOBAY