ArsipPemuda Siap Kawal Pemilu di Intan Jaya

Pemuda Siap Kawal Pemilu di Intan Jaya

Selasa 2014-03-25 09:29:00

PAPUAN, Jayapura —  Agus Tapani, Sekertaris Dewan Pimpinan Cabang Komite Pemuda Nasional Indonesia (KNPI) mengatakan, pemuda siap mengkawal proses pemilihan umum yang akan dilakukan 9 April dan 9 Juli mendatang.

“Kami bukan lembaga politis, tetapi kami adalah mitra kerja pemerintah, maka kami harap pemilu di Intan Jaya berjalan aman dan damai tanpa ada pihak yang dirugikan," kata Tapani kepada media ini, Selasa (25/3/2014) siang.

Tapani juga mengatakan, pemuda siap mengkawal suara rakyat dari masing-masing dapil sesuai dengan pilihan rakyat, sehingga tidak terjadi konflik antar sesame rakyat.

Di jelaskan juga, beberapa hari terakhir memang telah terjadi konflik antara masayarakat dengan masyarakat, karena dualisme PPD.

Dimana, ketua  KPU lama, Simon Widigipa menetapkan PPD, dan kemudian ketua KPU baru, Linus Tabuni yang juga menetapkan PPD yang baru.

“Maka itu kami meminta supaya ketua KPU Intan Jaya bersama jajarannya segera selesaikan konflik ini supaya pemilu bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan oleh kita bersama yaitu berjalan aman damai,” kata Tapani.

Selain itu, mahasiswa Intan Jaya di Jayapura juga mendesak KPU Kabupaten Intan Jaya selesaikan konflik agar pemilu dapat berjalan dengan baik.

“Kami mahasiswa Intan Jaya meminta kepada Ketua KPU dan jajarannya segera menyelesaikan konflik yang terjadi di Intan Jaya karena dualisme PPD sebelum pemilihan legislative digela. Karena kalau tidak dipastikan akan mengganggu jalannya pesta demokrasi di Intan Jaya,” kata Japugau di Abepura (25/3/2014).

ARNOLD BELAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

Ancaman Bougainville Untuk Melewati Parlemen PNG Dalam Kebuntuan Kemerdekaan

0
"Setiap kali kami memberikan suara di JSB [pertemuan Badan Pengawas Bersama yang melibatkan kedua pemerintah], kami membuat komitmen dan kami mengatakan bahwa semua hal ini perlu diperhatikan dan ketika kami kembali ke JSB berikutnya, isu-isu yang sama masih mengotori agenda JSB, karena tampaknya tidak ada yang mengatasinya."

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.