ArsipTiga Warga Papua Diduga Alami Penyiksaan Hebat Di Polres Wamena

Tiga Warga Papua Diduga Alami Penyiksaan Hebat Di Polres Wamena

Jumat 2013-03-08 13:34:00

PAPUAN, Jayapura — Pada tanggal 7 Maret 2013, sejumlah aparat Kepolisian Resort Wamena dikabarkan menangkap tiga warga sipil atas nama Tinius Kiwo (23), Wurin Tabuni (46), dan Kiwenus Tabuni (30), di Pirime, Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua.

Setelah ditangkap, ketiganya dilapokan mengalami penyiksaan sangat hebat, bahkan kulit mereka diiris dengan silet oleh beberapa anggota Polres Wamena, saat ini tidak diketahui lagi keberadaan tiga warga sipil tersebut.

Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja Baptis Papua (PGBP), Pdt. Socratez Sofyan ketika dihubungi suarapapua.com, membenarkan informasi penangkapan dan penyiksaan hebat yang dilakukan aparat kepolisian dari Polres Wamena.

“Benar, tiga orang yang ditangkap adalah warga gereja Baptis. Saya dapat laporan tadi malam kalau mereka selama di tahanan disiksa dan kulit mereka diiris pakai silet oleh anggota Polisi,”  jelas Yoman, melalui sambungan telepon selulernya, Sabtu (9/3/2013) pagi tadi.

Menurut Yoman, tadi malam dirinya telah menghubungi Kapolda Papua Irjen Pol Tiro Karnavian, terkait peristiwa penangkapan dan penyiksaan yang dialami warga jemaatnya, namun belum ada balasan hingga pagi hari.

“Saya kirim SMS ke pak Kapolda tadi malam, biasanya dibalas cepat, tapi sampai pagi ini belum juga dibalas. Saat ini masyarakat sedang mencari keberadaan tiga jemaat saya yang disiksa Polisi dan hilang tanpa jejak, ” ujar Yoman.

Kronologisnya menurut Yoman, pada tanggal 1 Maret 2013, ketiga warga tersebut berangkat dari kampung asal mereka di Pirime, Lanny Jaya, menggunakan pesawat terbang menuju ke Sinak, Kabupaten Puncak, Papua.

Setelah hampir seminggu di Sinak, mereka kembali menggunakan pesawat ke Kabupaten Wamena, kemudian dari Wamena mereka melanjutkan perjalanan ke daerah asal mereka, di Distrik Pirime, Lanny Jaya.

Setelah tiba di Pirime, beberapa anggota Polisi datang dan menangkap mereka, kemudian dibawah ke Polres Wamena, yang terletak di Wamena kota.

Saat di Polres Wamena, diketahui mereka mengalami penyiksaan sangat hebat, termasuk sampai informasi kulit mereka yang diiris menggunakan silet. Masih belum jelas apa alasan Polisi menyiksa dan menahan ketiga warga tersebut.

Kabid Humas Polda Papua, AKBP I Gede Sumerta, ketika dihubungi wartawan media ini terkait penyiksaan hebat yang diduga dilakukan oleh anak buahnya, tidak membalas pesan singkat yang dikirim.

OKTOVIANUS POGAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

Freeport Setor Rp3,35 Triliun Bagian Daerah atas Keuntungan Bersih 2023

0
“Keberhasilan kami sebagai perusahaan adalah ketika masyarakat di lingkungan sekitar area operasional meningkat taraf hidup dan kesejahteraannya. Kami terus bertumbuh dan berkembang bersama Papua hingga selesainya operasi penambangan pada 2041,” kata Tony.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.