PAPUAN, Jayapura — Terkait ancaman dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB) untuk menggagalkan Pemilihan Presiden Indonesia dengan masuk serang dalam kota, mendapat respon dari Ketua Umum Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Victor F. Yeimo.
“Bila anda mau perang, silahkan cari medan perang masing-masing, dan jangan mengorbankan rakyat sipil West Papua maupun non-West Papua,” tegas Yeimo, dalam siaran pers yang dikirim kepada redaksi suarapapua.com, sore tadi dari Penjara Abepura, Papua.
Dikatakan, pilihan politik KNPB dan rakyat West Papua adalah dengan sikap tidak turut serta memilih, bukan melalui tindakan pengrusakan, pembubaran, teror atau intimidasi,
Kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polisi Republik Indonesia (Polri), Yeimo juga meminta agar dapat menghentikan cara-cara lazim yang selalu digunakan untuk memanfaatkan dana proyek pengamanan dan promosi jabatan dalam setiap momen kekacauan yang diciptakan.
“Dan kepada TPN-PB dan Tentara Revolusi West Papua (TRWP), hargai perjuangan damai dan bermartabat yang sedang dilakukan oleh rakyat sipil West Papua,” tegasnya.
Menurut Yeimo, TPN-OPM/TRWP maupun TNI/Polri tidak bisa memaksakana rakyat untuk sukseskan Pilpres dan Boikot Pemilu dengan cara kekerasan.
Indonesia sudah harus menghargai pilihan politik rakyat West Papua dengan tidak mencederai makna demokrasi melalui penangkapan dan penembakan sewenang-wenang,†tegasnya.
Dikatakan, Rakyat Papua sedang berjuang adalah fakta yang tidak perlu disembunyikan, dipasung, apalagi dicederai dengan cara-cara yang tidak berperikemanusiaan.
“Oleh karena itu, sikap kita untuk tidak tunduk dalam penguasa kolonial Indonesia harus dihargai oleh Indonesia dan dunia,” kata Yeimo.
Sebelumnya, KNPB telah menyatakan seruan untuk boikot Pilpres di seluruh tanah Papua secara damai dan bermartabat, dan menuntut diselenggarakannya referendum.
Seruan untuk boikot dan menggalkan Pilpres juga datang dari Komando Pangilama Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB), Erim Enden Wanimbo dari Lannya Jaya, yang mengancam untuk gagalkan Pilpres 9 Juli 2014 mendatang (baca: Jelang Pilpres, OPM Rencana Serang Dalam Kota dan Panglima TPN-PB Wilayah La-Pago Tolak Pilpres).
OKTOVIANUS POGAU