ArsipPBB Konfirmasi 24 Orang Tewas Akibat Badai Siklon Pam di Vanuatu

PBB Konfirmasi 24 Orang Tewas Akibat Badai Siklon Pam di Vanuatu

Selasa 2015-03-17 17:00:15

AUKLAND, SUARAPAPUA.com — Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) mengkonfirmasi adanya 24 tewas dan 3.300 lainnya kehilangan tempat tinggal di Kepulauan Vanuatu yang dihantam badai siklon Pam.

"Sebanyak 3.300 orang mengungsi di 37 pusat evakuasi di pulau utama Efate dan di provinsi Torba dan Penama," ucap perwakilan PBB, seperti dikutip Associated Press, Selasa (17/3/2015). (Baca: Topan Pam Melanda Vanuatu, Ini Seruan Duka Rakyat Papua)

 

Komunikasi radio dan telepon di Vanuatu sempat mati total, namun perlahan membaik. Presiden Vanuatu Baldwin Lonsdale menyebut negaranya telah dihantam badai "monster".

 

Relawan dari sejumlah negara berusaha mencapai wilayah terluar Vanuatu yang hancur lebur dihantam badai. Sebagian besar area terpencil di Vanuatu tidak memiliki bandara. Walaupun ada landasan pacu, ukurannya kurang memungkinkan untuk pendaratan pesawat besar.

 

Australia telah memantau Vanuatu dari udara, dan menyebut kerusakan terparah terjadi di Pulau Tanna. Lebih dari 80 persen rumah dan bangunan lainnya di pulau tersebut hancur.

 

"Gambar dari pesawat memperlihatkan kerusakan berskalah luas. Tidak hanya bangunan, pepohonan juga rata dengan tanah," ucap Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop.

 

Pemerintah Indonesia juga rencana akan mengirimkan bantuan kepada Vanuatu dalam waktu dekat.

 

Editor: Mikael Kudiai

 

STEVANUS YOGI

Terkini

Populer Minggu Ini:

Koalisi: Selidiki Penyiksaan Terhadap OAP dan Seret Pelakunya ke Pengadilan

0
“Kami juga mendesak pemerintah untuk menghentikan pendekatan keamanan di Tanah Papua yang selama ini justru menimbulkan korban, dan mendorong Panglima TNI untuk segera melakukan evaluasi internal dan pengawasan yang lebih baik serta memastikan terwujudnya akuntabilitas atas kinerja TNI dan penggunaan kekuatan pasukan TNI di Tanah Papua,” tegas Koalisi Kemanusiaan untuk Papua dalam siaran pers yang dikirim dari Jakarta, Sabtu (23/3/2024).

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.