EditorialWawancaraWawancara dengan Rafal Szymborski, Koordinator Free West Papua Compaign Polandia

Wawancara dengan Rafal Szymborski, Koordinator Free West Papua Compaign Polandia

Senin 2016-04-10 18:49:10

SEMARANG, SUARAPAPUA.com — Baru-baru ini, suarapapua.com berkesempatan untuk wawancara dengan Rafal Szymborski, koordinator Free West Papua Compaign Polandia. Berikut wawancara suarapapua.com dengan Rafal Szymborski. Simak wawancara berikut.

Suara Papua: Selamat Siang. Perkenalkan diri Anda?

 

Rafal Szymborski: Nama saya Rafal Szymborski. Saya lahir 2 Oktober 1980 di Garwolin. Satu kota kecil di Polandia Tengah. Saat ini saya berumur 35 tahun. Saat ini saya adalah aktivis untuk pembebasan Papua Barat. Dan sedang berjuang untuk pembebasan rakyat Papua Barat. Saya menyuarakan aspirasi rakyat Papua Barat di Polandia.

 

Suara Papua: Seberapa jauh Anda kenal Papua, dan bagaimana Anda mengetahui situasi di Papua Barat saat ini?

 

Rafal Szymborski: Ketika saya masih remaja, saya pernah melihat dan menonton dua film dokumenter tentang Papua Barat di TV Polandia. Itu film dokumenter yang berceirta tentang suku Dani dan Korowai. Saya hubungi Damian Zuchowski. Dia adalah seorang penulis yang pertama kali menulis di situs solidaritas Polandia tentang pelanggaran HAM di Papua Barat – “Krew Papuasów”-Blood of Papuans dan dia yang mengorganisir demonstrasi pertama di depan Kedutaan Besar Indonesia pada 21 Oktober 2011 di Polandia. Pada bulan Februari 2013 dia menjelaskan banyak hal pada saya tentang situasi politik dan sosial di Papua Barat.

 

Saya dan teman-teman saya pernah gelar panggung seni pertama untuk Kampanye Papua Merdeka Barat di Polandia pada 1 Desember 2013. Lalu Papua Barata mulai kontak dengan saya dan bercerita tentang teror, genosida dan pembunuhan di Papua Barat. Jadi, saya tahu banyak tentang pelanggaran hak asasi manusia dari teman-teman Papua saya di facebook. Saya mulai membaca banyak tentang Papua Barat di Media yang ada di Papua. Antara lain Suara Papua, Jubi dan Majalah Selangkah sejak tahun 2014. Saya juga mulai belajar bahasa Indonesia. Terutama untuk membaca media dari Papua dan untuk kontak dengan orang Papua yang tidak dapat berbicara bahasa Inggris sejak 2014 juga. Saya juga pernah selenggarakan konser pertama untuk Papua Barat pada 9 Agustus 2014.

 

Pada saat itu, saya mengundang kelompok Mambesak ke rumah saya pada 7 Agustus 2015. Kelompok Mambesak ini datang dari Belanda. Mereka adalah Oridek Ap, putra dari Arnold Ap, seniman dan antropolog Uncen yang dibuhun oleh militer Indonesia dan beberapa orang lainnya. Dan pada tanggal 8 Agustus 2015 lalu adalah peluncuran Free West Papua Compaign di Polandia dan konser “Papua Merdeka II”. Saya menghabiskan 4 hari dengan kelompok Mambesak di Polandia. Jadi kami punya banyak waktu untuk berbicara tentang pelanggaran hak asasi manusia di Papua Barat dan bercerita banyak tentang sejarah keluarga Ap (Arnold Ap).

 

Sumber Informasi yang sangat penting tentang Papau Barat saya dapatkan melalui facebook. Dari setiap postingan teman-teman aktivis di Papua Barat maupun dari media yang ada di Papua tentang perjuangan rakyat Papua Barat! Selain itu saya menonton banyak film tentang KNPB, AMP, OPM di Youtube setiap hari.

 

Suara Papua: Kami dengar bahwa Anda adalah koordinator Free West Papua Compaign di Polandia. Mengapa Anda memilih untuk menjadi koordinator?

 

Rafal Szymborski: Saya tertarik tentang indigenous people (South dan Notrh Amerika, Afrika, Australia dan Melanesia) sejak saya remaja. Saya tahu sejarah perbudakan, penindasan masyarakat adat dan penyalahgunaan hak manusia. Jadi itu adalah kehormatan bagi saya untuk memperjuangkan masyarakat adat. Saya senang karena rakyat Papua Barat butuh bantuan. Saya tahu bahwa orang Papua menangis setiap hari karena dunia tidak ingin mendengar mereka (Rakyat Papua Barat). Saya tahu bahwa Papua Barat perlu karena saya memahami situasi politik yang baik dan penderitaan rakyat Papua Barat.

 

Saya yakin bahwa saya harus menjadi suara orang Papua Barat. Ini adalah tujuan saya. Ini adalah tantangan besar untuk membawa dan memberikan harapan, energi untuk rakyat Papua Barat. Tapi saya tahu bahwa perjuangan ini adalah menciptakan sejarah dunia. Saya senang bahwa saya bekerja untuk Kampanye Free West Papua karena nilai-nilai organisasi ini sejalan dengan misi dan roh saya. Keberanian besar bangkit ketika anda mulai berjuang dengan musuh besar. Semua pahlawan dari Papua Barat seperti Arnold Ap, Kelly Kwalik, Martinus Yohame, Mako Tabuni, Theys Eluay merasakan keberanian ini dalam waktu perjuangan. Keberanian ini membuat saya mulia, dan mengajarkan saya tentang hubungan saya, berkolaborasi dengan semangat sejarah manusia.

 

Saya koordinator Free West Papua Campaign Polandia dan saya merasa ini adalah tanggung jawab yang besar. Selain itu butuh keberanian yang besar seperti Kelly Kwalik, Mako Tabuni dan semua pahlawan Papua Barat. Saya merasa leluhur Papua Barat dekat dan selalu bersama dengan para pejuang Papua Barat dan akan terus bersama anak-anak yang akan lahir di masa depan. Saya tahu bahwa jalan hidup saya adalah pilihan yang baik. Saya ingin melayani untuk kebenaran dan kebebasan. Saya Senang bahwa saya perjuang untuk Papua Barat  merdeka. Berjuang bersama FreeWest Papua Campaign karena nilai-nilai organisasi serta dikerjakan oleh Free West Papua Compaign sama dengan misi dan semangat saya.

 

Suara Papua: Mengapa Anda berjuang untuk pembebasan dan kemerdekaan Papua Barat?

 

Rafal Szymborski: Saya tahu bahwa “Act of Free Choice” atau PEPERA adalah penuh kebohongan dan untuk invansi militer besar-besaran dan menduduki Papua Barat. Saya ingin Papua Barat menjadi negara merdeka dan mengusir keluar Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari Papua Barat.

 

Saya ingin melihat hasil perjuangan rakyat Papua Barat yang penuh dengan air mata dan penderitaan. Sekelompok kecil orang Polandia mengetahui dan memahami rasa perjuangan Papua Barat. Hal ini tidak baik karena kami memiliki sejarah yang kurang lebih, juga berdarah di Polandia. Saya mencoba untuk melakukan segala sesuatu untuk menginformasikan kepada orang-orang Polandia tentang perjuangan Papua Barat. Karena mereka harus memahami baik dan membuat solidaritas. Negara saya pernah diduduki oleh Rusia, Jerman, dan Austria selama 123 tahun! Adolf Hitler dan Józef Stalin membunuh 6 milions orang di Polandia pada masa Perang Dunia II (Polandia, Juish, Gypsy). Polandia tahu apa yang dimaksud dengan genosida dan apa yang pemerintahan kolonial lakukan terhadap orang pribumi. Karena itu orang Polandia harus belajar tentang genosida di Papua Barat dan memberikan dukungan yang kuat untuk Papua Barat.

 

Saya percaya bahwa orang Polandia akan memahami rasa perjuangan Papua Barat yang lebih baik dan lebih baik dan dukungan kami menjadi lebih kuat dan lebih kuat!

 

Suara Papua: Kami dengar banyak pemusik yang ikut berkampanye tentang perjuangan rakyat Papua Barat di Polandia. Itu bagaimana?

 

Rafal Szymborski: Saya punya banyak teman yang seniman dan pemusik. Mereka percayalah, ketika saya memberitahu mereka tentang perjuangan Papua Barat. Mereka mempercayai dan pahami apa ang saya jelaskan tentang situasi yang terjadi di Papua Barat dengan sangat cepat dan siap untuk aksi solidaritas. Teman-teman saya dari “Bunt” (Bunt berarti Rebelion- Lawan) sangat muda dan anak laki-laki yang pemikirannya terbuka. Mereka ingin mengubah dunia. Mereka ingin membuat dunia peradilan yang baru. Mereka paham betula tentang aksi-aksi rasial, diskriminasi, perbudakan, kapitalisme dan penganiayaan oleh militer terhadap orang pribumi di Papua Barat. Mereka memahami saya baik dan mereka ingin melanjutkan dukungan dan belajar tentang sejarah dan perjuangan Papua Barat.

 

Suara Papua: Agenda apa yang Free West Papua Compaign Polandia lakukan saat ini, selain memberikan pemahaman tentang Papua Barat untuk rakyat Polandia?

 

Rafal Szymborski: Kami saat ini sedang mempersiapkan konser “Papua Merdeka III”. Konser ini akan kami selenggarakan pada 6 Agustus 2016. Saya ingin menyebarkan perjuangan rakyat Papua Barat di negara saya. Dan saya berharap di dunia tahu tentang dukungan perjuangan Papua Merdeka di Polandia. Ini adalah tantangan besar bagi saya pada tahun 2016 ini. Kami sedang menunggu terbitan artikel tentang Papua Barat. Penulisnya adalah Damian Zuchowski tentang genosida di Papua Barat yang akan terbit di Suarat Kabar Universitas Warsawa. Saya pikir itu akan dipublikasika pada April 2016 ini. Kami memiliki banyak rencana kegiatan untuk masa depan tapi aku tidak bisa berbicara banyak. Karena intelijen Indonesia selalu memantau setiap aktivitas kami.

 

Suara Papua: Terakhir. Apa yang anda harapkan untuk perjuangan orang Papua Barat?

 

Rafal Szymborski: Saya tahu bahwa tahun 2018-2020 akan mengubah haluan adan akan ada titik terang dalam sejarah Papua Barat dan akan menjadi kesempatan untuk mencapai tujuan mulia orang Papua Barat. Saya tahu tentang referendm kemerdekaan di Bouganville (mungkin pada 2017) dan New Kaledonia tahun 2018. Saya tahu bahwa dunia akan mengalihkan perhatian untuk Melanesia di saat referendum di New Kaledonia 2018 karena Perancis merupakan negara kuat di Europa. Saya percaya bahwa itu akan menjadi revolusi besar dan memberikan semangat bagi para pejuang Papua Barat. Saya percaya bahwa akan menguntungkan geopolitik terutama situasi untuk Papua Barat akan berubah. Saya tahu bahwa Indonesia memiliki konflik berat dengan China dan banyak rintangan dengan terorisme. Papua Barat sangat berani. Karena Papua Barat memiliki pejuang-pejuang yang tidak akan pernah menyerah.

 

Saya tahu bahwa AMP dan KNPB tidak akan pernah menyerah untuk melanjutkan perjuangan demi mewujudkan kemerdekaan dan akan menunjukkan jalan bagi kemerdekaan. Tetapi bangsa Papua Barat tertekan, ketakutan dan berada di bawah penjajahan militer indonesia. Papua Barat perlu bantuan yang benar, harapan dan dukungan dari dunia. Saya tahu bahwa itu adalah perjuangan heroik!

 

Saya tahu bahwa Benny Wenda adalah pejuang besar. Saya tahu tentang kunjungan terakhirnya di Ghana dan pertemuan dengan John Jerry Rawlings. Saya juga tahu bahwa Nkwame Nkrumah dan John Jerry Rawlings mengubah sejarah dari Ghana dan saya percaya Benny Wenda, Oridek Ap, Herman Wainggai, Buchtar Tabuni dan ribuan aktivis AMP dan KNPB memiliki kekuatan untuk mengubah sejarah Dunia. Saya yakin bahwa dunia akan buka mata mendengar suara Benny Wenda dan gerakan perjuangan kami akan menjadi lebih kuat dan lebih kuat!

 

Terima kasih. Saya bersumpah untuk melanjutkan perjuangan kami! Saya bersumpah bahwa perjuangan akan kita lanjutkan dan sebarluaskan. Papua merdeka harga mati! Lawan! Leluhur dan Moyang Bangsa Papua akan selalu bersama kita! Salam hormat!

 

Suara Papua: Terimakasih.

 

 

ARNOLD BELAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

HRM Melaporkan Terjadi Pengungsian Internal di Paniai

0
Pengungsian internal baru-baru ini dilaporkan dari desa Komopai, Iyobada, Tegougi, Pasir Putih, Keneugi, dan Iteuwo. Para pengungsi mencari perlindungan di kota Madi dan Enarotali. Beberapa pengungsi dilaporkan pergi ke kabupaten tetangga yakni, Dogiyai, Deiyai, dan Nabire.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.