ArsipMama-Mama Papua di Wamena Diarahkan Berjualan di Pasar Tradisional

Mama-Mama Papua di Wamena Diarahkan Berjualan di Pasar Tradisional

Minggu 2015-02-01 20:53:30

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Pasar tradisional di Potikelek Wamena, Jayawijaya, Papua, akan segera diresmikan untuk digunakan oleh mama-mama Papua.

Sekretasi Daerah (Sekda) Jayawijaya, Yohanes Walilo kepada wartawan di Wamena, Rabu (28/1/2015) lalu, mengatakan, pemerintah daerah akan segera meresmikan pasar tradisional yang dibangun beberapa waktu lalu itu.

 

“Ya, pasar tradisional mama-mama Papua itu akan kami resmikan tanggal 16 Februari nanti, supaya bisa digunakan. Kami akan pusatkan mama-mama Papua ke sana untuk fokus berjualan,” kata Walilo.
 

Sebelum diresmikan, menurut Sekda, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada mama-mama Papua yang biasa berjualan di Jalan Safri Darwin, Jalan Irian, Jalan Sulawesi dan sekitarnya.

 

“Kita sosialisasikan supaya mereka sudah tahu sebelumnya kalau mereka akan diarahkan ke pasar yang baru dibangun itu,” katanya.

 

Dijelaskan, untuk koordinasi lebih lanjut dengan pelaku usaha, terutama bagi mama-mama Papua, pihaknya sedang menyiapkan Instruksi Bupati. Instruksi itu berbunyi himbauan kepada mama-mama Papua yang akan mengisi pasar tersebut.

 

“Kami sedang menyiapkan Instruksi Bupati untuk mama-mama Papua yang akan isi pasar ini. Setelah ada instruksi, baik ruko maupun pasar harus diisi tanggal 10 Februari, sehingga pada tanggal 16 saat peresmian para pelaku usaha sudah ada dalam pasar,” jelas Sekda Walilo.

 

Berapa pedagang yang akan isi di ruko-ruko pasar tradisional itu, kata Walilo, tergantung dari ketersediaan jumlah ruko. Tetapi untuk pasar menurutnya, entah yang pernah jualan sebelumnya atau tidak yang penting tempat itu bisa muat dan dia adalah mama Papua dipersilakan untuk pasarkan hasil jualannya.

 

Selain mama-mama Papua, kata Sekda Walilo, bagi bapak-bapak yang berjualan kayu bakar di beberapa persimpangan jalan di kota Wamena juga akan diikutkan untuk berjualan di pasar tersebut.

 

“Kami harap kepada seluruh pelaku usaha, baik itu mama-mama Papua maupun bapak-bapak untuk berjualan di pasar tradisiona mulai tanggal 10 Februari, sehingga tanggal 16 nanti tinggal diresmikan saja,” harap Walilo.

 

Pembangunan pasar tradisional ini bertujuan memusatkan penjualan hasil bumi orang asli Papua di satu tempat. Selain untuk menghindari monopoli yang terjadai dari pedagang pendatang (non-Papua).

 

“Agar tidak timbul kecemburuan sosial antara sesama pelaku usaha yang ada,” ujar Sekda Jayawijaya.

 

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Perindagkop) kabupaten Jayawjaya, Karel Tehupuring mengatakan, dalam rangka peresmian pasar tradisional tersebut, pihaknya sudah mendata mama-mama Papua yang berjualan di beberapa persimpangan jalan di kota Wamena.

 

“Selain itu, supaya mama-mama ini ketahui, kami akan intensifkan sosialisasi sambil menunggu instruksi bupati tentang himbauan untuk menggunakan pasar tradisional di Potikelek,” jelas Karel.

 

Editor: Mary

 

ELISA SEKENYAP

Terkini

Populer Minggu Ini:

PMKRI Kecam Tindakan Biadap Oknum Anggota TNI Siksa Warga Sipil di...

0
“Kami minta kepada TNI dan Polri yang bertugas di Tanah Papua agar tidak boleh bertindak semena-mena terhadap manusia khususnya manusia Papua, sebab manusia Papua juga sama seperti manusia lainnya yang punya hak asasi manusia yang ada di muka bumi ini,” ujar Yasman Yaleget.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.