Tanah PapuaMeepagoAnak Kepala Suku Mee yang Ditembak Brimob di Timika Siswa SMA

Anak Kepala Suku Mee yang Ditembak Brimob di Timika Siswa SMA

TIMIKA, SUARAPAPUA.com — Meki Nawipa (19), anak Kepala Suku Mee di Timika, yang tertembak peluru aparat Brimob Polda Papua, Sabtu (10/01/2015) malam, dikabarkan seorang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Yayasan Pendidikan dan Pelayanan Guru Indonesia (YPPGI) Timika, Papua.

Piet Nawipa, ayah korban membenarkan kalau putranya bersekolah di SMA YPPGI Timika, dan kini duduk di kelas III SMA.

“Anak saya siswa kelas III SMA YPPGI. Dia tahun ini rencana ikut ujian nasional untuk masuk kuliah,” kata Piet, saat dihubungi suarapapua.com, Minggu (11/01/2015) siang.

Baca Juga:  Defile Papua Youth Day II di Nabire: Salib, Budaya dan Persaudaraan

Kronologi penembakan tersebut, kata Piet, sekitar pukul 19.30 Wit, anaknya bersama temannya makan mie bakso yang biasa dijual di Gorong-gorong. (Baca: Anggota Brimob Tembak Anak Kepala Suku Mee di Timika).

Anaknya sendiri membayar lunas harga mie bakso yang berkisar Rp. 15.000, sedangkan temannya hanya mampu membayar setengahnya karena tidak memiliki uang yang cukup.Â

“Karena uang tidak cukup, teman anak saya bilang kalau besok baru sisanya dilunaskan, tapi penjual bakso yang diduga aparat itu tidak terima dan minta harus dibayar sampai lunas.”

Baca Juga:  Kewajiban Pengendara Selama 14 Hari Operasi Patuh Noken 2025 Diumumkan Kapolda Papua Tengah

“Karena anak saya juga tidak punya uang untuk bantu bayar, mereka sempat bersitegang dengan penjual bakso itu, dan ada yang melihat, kemudian pergi lapor ke aparat Brimob yang berjaga-jaga di Pos, dan langsung terjadi penembakan,” cerita Piet.

Menurut Piet, saat beberapa anggota Brimob datang, Meki bersama temannya berusaha melarikan diri, namun aparat bukan justru berbicara baik, langsung melepaskan tembakan ke arah mereka.

“Dia kena pas di dada kanan, karena mereka terkurung di tengah, setelah dapat tembak anak saya datang ke rumah sambil pegang tempat tembakan, dan kami berhentikan mobil, dan langsung di antar ke rumah sakit,” jelas Piet.

Baca Juga:  Perjuangan Panjang John NR Gobai Masuk Pimpinan DPRP Papua Tengah

Saat ini, lanjut Piet, keluarga besar suku Mee sedang berdatangan ke Rumah Sakit untuk memastikan kondisi dan perkembangan kesehatan anaknya.

“Saya juga belum tahu, apakah anak saya ditembak dengan peluru tajam atau peluru karet, kami akan terus memantau perkembangan dia,” ujarnya.

Kapolres Timika, AKBP Jermias Rontini, S.Ik, ketika dikonfirmasi media ini, Minggu pagi, belum bersedia memberikan keterangan. Beberapa pesan singkat yang dikirim juga tak dibalas.

 

OKTOVIANUS POGAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

Aksi Damai di Nabire, Mahasiswa dan Masyarakat Tolak Eksploitasi Blok Wabu

0
“Blok Wabu itu saya. Negara jangan hancurkan tubuh saya. Seperti kalian, kami juga mau hidup seribu tahun. Generasi muda Papua berhak mempertahankan masa depan. Kami tolak eksploitasi Blok Wabu karena dampaknya sudah jelas akan mengancam hutan, air, dan kehidupan masyarakat adat,” ujar Kobogau.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.