WAMENA, SUARAPAPUA.com — Kepala UPPD Samsat Wamena, Asrul Muhammad mengatakan, tingkat kesadaran wajib pajak bagi masyarakat di Kabupaten Jayawijaya beberapa tahun terakhir sangat tinggi.
“Indikator saya pada orang asli Wamena, dimana mereka dengan kesederhanaan dan keluguhannya datang ke kantor Samsat membayar pajak,” kata Asrul Muhammad, kepada suarapapua.com, saat ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (31/1/2015).
Menurut Asrul, dari orang Wamena asli, pemerintah bisa tahu jika masyarakat secara umum di Wamena sudah sadar akan pajak.
Namun, ia berharap, apa yang sudah dilakukan selama ini harus terus ditingkatkan lagi guna membangun daerah melalui pajak-pajak yang dibayarkan.
Ketika ditanya realisasi pendapatan pajak hingga Desember 2014, kata Asrul, sangat meningkat atau over target dari target yang ditentukan.
Seperti, pajak Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dari target Rp.5.290.000.000 (Lima miliar dua ratus sembilan puluh juta) realisasinya Rp. 5.746.006.800 (Lima miliar tujuh ratus empat puluh enam juta enam ribu delapan ratus) dengan presentase 90,52 persen.
Pajak Air Permukaan, dari target Rp. 46.000.000, realisasinya Rp. 46.687.000, dengan presentase 101,49 persen. Sedangkan, pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) dari target Rp. 9.543.000.000, realisasinya Rp.7.610.367.100, dengan presentase 79,75 persen.
“Jadi, hanya realisasi pajak BBN saja yang menurun dari target yang sudah ditentukan. Karena pajak BBN bisa dilakukan jika orang membeli kendaraan baru, jika tidak ya pajaknya juga tidak dibayar.”
“Lain dengan PKB. Kalau PKB pajaknya kapan saja mati pajak bisa dibayar dan kami juga akan melakukan sweeping atau door to door guna mengecek orang yang belum membayar pajak, maka penerimaannya juga sangat tinggi,” jelasnya.
Menurut Asrul, jika dijumlahkan realisasi pajak PKB, BBN, Pajak Air Permukaan dan ditambah dengan Sumbangan Pihak Ketiga (SP3), hingga Desember 2014, berjumlah Rp. 13.468.960.900, dengan presentase 90,52 persen.
Editor: Oktovianus Pogau
ELISA SEKENYAP