ArsipKNPB Akan Tetap Gunakan Simbol Adat Saat Demo

KNPB Akan Tetap Gunakan Simbol Adat Saat Demo

Jumat 2012-04-13 13:32:15

Hal ini ditegaskan ketua I KNPB Mako Tabuni, saat memberikan keterangan pers di Café Prima Garden, pada kamis (12/4) kemarin siang, di Abepura, Jayapura, Papua.

“Demo kecil maupun besar, KNPB tetap akan memediasi rakyat Papua Barat dengan menggunakan alat-alat budaya, hal ini merupakan patokan yang akan terus dilanjutkan KNPB saat memediasi rakyat menyuarakan aspirasinya,” kata Mako di depan Wartawan.

Mako justru melihat ada yang sedang berusaha untuk melarang masyarakat Papua menampilkan budayanya dimuka umum, dengan tujuan melakukan pemusnahaan terhadap berbagai budaya yang ada di Papua.

“Dengan pertunjukan budaya Papua, kami sebenarnya ingin tetap melestarikan budaya Papua agar tidak punah, tidak ada maksud lain,” terang Mako.

Ia juga menegaskan, panah dan tombak yang digunakan saat demo bukan alat perang atau untuk bikin rusuh seperti dugaan aparat keamanan, tetapi alat-alat tersebut bertujuan untuk mengekspresikan budaya Papua yang terlihat semakin punah.

Karena itu, Mako menambahkan, dengan alasan apapun KNPB akan tetap demo menggunakan alat-alat budaya Papua demi menegakan harkat dan martabat orang Papua.

“Apapun resikonyo, kami akan tanggung, ini semua demi mempertahankan harga diri dan martabat kami bangsa Papua Barat,” urai Mako.

Mako juga mengatakan, dengan pertunjukan alat-alat budaya tersebut, sebenarnya masyarakat Papua ingin menunjukan bahwa masyarakatnya adalah masyarakat berbudaya.

Berikutnya, mengapat alat-alat budaya Papua dipertunjukan dalam aksi demo, sebab menurut Mako adalah karena keberadaan negara Indonesia di tanah Papua adalah illegal.

“Kalau NKRI takut lihat pertunjukan budaya Papua ataupun demo, yah maka pulang saja toh, karena kami ini bangsa berbudaya, dan bangsa yang menghargai budaya kami,” ungkap Mako.

Atas dasar itu, menurut Mako, KNPB bersama rakyat Papua Barat akan terus mengupayakan setiap aksi dengan menggunakan alat-alat budaya Papua.

ARNOLD BELAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

HRM: Januari Hingga Maret 2025 Terjadi Sebanyak 117 Korban Dari 29...

0
Sementara data kasus dan korban di kuartal pertama tahun 2024 sebanyak 29 korban dari 19 kasus. Kuartal kedua tahun 2024 lebih dari 132 korban dari 19 kasus, kuartal ketiga tahun 2024lebih dari 313 dari 33 kasus, kuartal keempat tahun 2024 lebih dari 122 korban dari 23 kasus dan kuartal pertama tahun 2025 lebih dari 117 korban dari 29 kasus.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.