Rayakan HUT ke-VI KNPB dengan Ibadah, Bacakan Tiga Sikap Politik

Kamis 2014-11-20 06:46:33

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Hari Ulang Tahun (HUT) ke-VI Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Rabu (19/11/2014) siang, dirayakan dengan ibadah syukur, di Asrama Mahasiswa Tolikara, Waena, Jayapura, Papua.

Perayaan ibadah bersama ini diadakan oleh Badan Pengurus Pusat (BPP) KNPB.

 

Ketua 1 KNPB, Agus Kosay, dalam sambutannya, mengatakan, perjuangan Bangsa Papua Barat sudah berlangsung selama 54 tahun.

 

“Perjuangan untuk Papua merdeka bukan berusia enam tahun, tetapi sudah jilid yang kedua, hanya organisasi KNPB ini yang umurnya enam tahun. Saya perlu kemukakan hal ini agar dapat dimaklumi bersama, bahwa bangsa Papua Barat berjuang selama puluhan tahun,” tutur Agus.

 

Ditegaskan, perjuangan untuk menentukan nasib sendiri Bangsa Papua Barat sejak dulu hingga kini dan nanti tak akan penah berhenti.

 

“Kita tetap lanjut berjuang, sebab ini hak politik orang Papua Barat untuk menentukan nasib politik di masa mendatang,” ujarnya.

 

Lebih lanjut dikemukakan, KNPB sudah ada sebelum Indonesia mencaplok tanah ini, waktu itu organisasi bernama Komite Nasional Papua. “Badan pengurus Pusat Komite Nasional Papua Barat mengucapkaan salam perjuangan untuk semua anak negeri dan simpatisan,” ucap Kosay di sela-sela sambutannya.

 

Terima kasih juga disampaikan kepada Mahasiswa Tolikara yang bersedia menyediakan tempat untuk merayakan HUT ke-VI KNPB.

 

Menurut catatan KNPB, asrama mahasiswa lain tidak pernah ijinkan untuk pakai aula mereka adakan beribadah, apalagi diskusi dan kegiatan sejenis lainnya. “Ini luar biasa, karena sudah beri kami tempat doa bersama. Asrama lain tidak bisa, entah apa alasannya, mungkin karena takut KNPB,” duganya.

 

Peringatan sama, menurut KNPB, diadakan tidak hanya di Jayapura, tetapi di beberapa daerah, baik dalam maupun luar Papua. “Kita di sini rayakan Hari Ulang tahun, begitupun teman-teman kami di Belanda melakukan hal yang sama dikoordinir oleh Tuan Benny Wenda,” jelasnya.

 

Hingga tahun keenam, menurut Agus, anggota KNPB yang aktif bisa dihitung dengan jari. Kalaupun pada ibadah tadi dihadiri banyak orang, mereka mahasiswa dan mahasiswi di berbagai perguruan tinggi yang ada di Kota dan Kabupaten Jayapura.

 

Dalam renungan Firman Tuhan, yang dibawakan oleh salah satu pendeta yang dipercayakan, mengatakan, kemenangan dapat diraih melalui usaha, perjuangan, cucuran keringat, air mata, bahkan nyawa sekalipun.

 

“Daud saja bisa kalakan Goliat yang besar itu, kami Papua juga harus berdoa sungguh-sungguh sampai perjuangan didukung oleh Tuhan, pastilah ada kemenangan,” kata Pendeta berkotbah.

 

“Kita harus komitmen sungguh-sungguh sesuai dengan tema kita di perayaan ulang tahun KNPB yaitu yaitu Lawan. Komitmen adalah kata kunci untuk menggenapinya,” tegas Pendeta.

 

Di kesempatan ini, KNPB atas nama Rakyat Papua Barat menyampaikan tiga pernyataan.

 

Pertama, Rakyat Papua di wilayah teritorial West Papua menyampaikan terima kasih dan dukungan penuh atas pertemuan ILWP pada tanggal 19-22 November 2014, di Denhaag, Belanda.

 

Kedua, Mendesak kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo segera memberikan Referendum bagi rakyat Papua Barat untuk menentukan nasib sendiri (Self Determination), karena semua kebijakan di Papua bukan solusi, tetapi malapetaka bagi rakyat Papua.

 

Ketiga, Menolak dengan tegas semua kebijakan pemerintah yaitu program transmigrasi dan pemekaran provinsi maupun kabupaten/kota di Tanah Papua Barat.

 

Editor: Mary

 

ARDI BAYAGE