BeritaSeni & BudayaMuseum Papua di Jerman Siap Diresmikan

Museum Papua di Jerman Siap Diresmikan

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Gubernur Papua, Lukas Enembe memberikan apresiasi atas rencana peresmian Museum Papua di Frankfurt, Jerman pada 11 Oktober 2015.

“Saya belum pastikan akan hadir atau tidak, tetapi peresmian Museum Papua ini sungguh merupakan hal yang baik,” kata Enembe di Jayapura, Senin (21/9/2015) seperti dilansir dari Kompas, Jumat (25/9/2015).

Sementara itu, antropolog dari Jerman, Werner F Weiglein mengatakan, pihaknya sengaja mengunjungi Gubernur Papua selain untuk menyampaikan undangan, juga untuk menginformasikan bahwa peresmian museum ini akan dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan.

Baca Juga:  Penyebutan Rumput Mei Dalam Festival di Wamena Mendapat Tanggapan Negatif

“Di Jerman nanti ada Frankfurt Book Fair (FBF) yaitu pameran buku terbesar dan tertua di dunia, sehingga Mendikbud selain menghadiri pameran buku, juga berkesempatan meresmikan Museum Papua,” kata Werner.

Ia menjelaskan, museum Papua ini berisi koleksi benda-benda tradisional adat dan budaya Papua yang dikumpulkan oleh pihaknya selama ini.

“Koleksi benda-benda tradisional Papua yang ada di museum Frankfurt, Jerman ini mencapai 800 jenis,” ujarnya.

Baca Juga:  Seorang Fotografer Asal Rusia Ditangkap Apkam di Paniai

Werner juga mengatakan, khusus untuk benda-benda dari Asmat, sudah ditulis dalam buku katalog benda dalam bahasa Jerman oleh penerbit lokal negara ini yang berisi nama benda, penjelasan singkat, ukuran dan kegunaan benda, serta informasi penting lainnya terkait benda tersebut.

“Benda-benda ini telah dipetakan berdasarkan asal benda dan akan dipajang dalam museum yang sedang disiapkan,” kata Werner.

Baca Juga:  Penyebutan Rumput Mei Dalam Festival di Wamena Mendapat Tanggapan Negatif

MIKAEL KUDIAI

Terkini

Populer Minggu Ini:

Kepala Suku Abun Menyampaikan Maaf Atas Pernyataannya yang Menyinggung Intelektual Abun

0
“Kepala suku jangan membunuh karakter orang Abun yang akan maju bertarung di Pilkada 2024. Kepala suku harus minta maaf,” kata Lewi dalam acara Rapat Dengar Pendapat itu.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.