Senin 2013-09-16 13:33:00
PAPUAN, Jayapura— Aparat Kepolisian Resort Kota Jayapura (Polresta Jayapura) dan Kepolisian Resort Jayapura (Polres Jayapura) berhasil memukul mundur puluhan massa pendemo dengan gas air mata saat hendak memperingati hari demokrasi Internasional yang jatuh pada tanggal 15 September kemarin.
Saat negosiasi, Wakapolresta Jayapura Kota, Kiki Kurnia Mega kepada Juru Bicara Nasional KNPB, Rocky Wim Medlama mengatakan, "kami berikan waktu hanya lima menit karena kami berikan waktu satu jam tapi belum juga buabarkan diri karena aksi ini tidak ada izin dari aparat kami pihak keamanan," katanya.
Sementara itu Kiki Kurniajuga mentakan," aksi ini tidak direstui oleh pihak keamanan karena jelas, tujuan KNPB berseberangan dengan ideologi negara indonesia sehingga kami bubarkan secara pakasa sebab sebelumnya kami sudah berikan waktu satu jam tapi tidak didengar. Kami juga berikan waktu lima menit tapi juga sama sehingga kami bubarkan secara paksa," kata kiki siang tadi pada senin (16/92013) saat diwawancarai wartawan di tempat kejadian, Expo, Waena, Jayapura, Papua.
"Kami bubarkan aksi ini dengan cara menembak gas air mata sebagai upaya pembelaan diri dari para pendemo yang melakukan pelemparang kepada kami. Karena pada prisipnya kami hanya mengamankan," kata Kiki Kurnia yang sebelumnya mejabat sebagai Kabag Operasi di Polresta Jayapura kota ini.
Kemudian pasca pembubaran pakasa itu, 5 orang diamankan ke polresta. Sementara itu Wim Medlama melalui pesan singkat kepada suarapapua.com mengatakan hingga saat ini 249 orang ditahan oleh aparat. Menurutnya semua ditangkap karena melakukan aksi untuk memperingati hari demokrasi internasional yang jatuh pada tanggal 15 september kemarin.
Sesuai dengan catatan KNPB jumlah rakyat Papua Barat dan anggota KNPB yang ditangkap berjumlah 249 orang. Jayapura kota 12 orang, Sentani 159 orang, Perumnas III Waena 3 orang, Nabire 14 orang, dan Sorong 32 orang.
ARNOLD BELAU