Tanah PapuaAnim HaPdt. Albert Yoku Ajak Jemaat Waspada Hadapi Terorisme

Pdt. Albert Yoku Ajak Jemaat Waspada Hadapi Terorisme

MERAUKE, SUARAPAPUA.com — Ketua Sinode GKI di Tanah Papua, Pendeta Albert Yoku menghimbau agar umat GKI dan seluruh umat di Tanah Papua untuk berdoa menyikapi isu radikalisme dan aksi terorisme yang bisa muncul di Papua dan Papua Barat.

Himbauan tersebut disampaikan Pdt. Yoku karena baru-baru ini, Australian melalui sebuah laporan memperingatkan Malaysia dan Indonesia untuk waspada karena teroris kemungkinan sedang mempersiapkan serangan.

Baca Juga:  Hilangnya Keadilan di PTTUN, Suku Awyu Kasasi ke MA

“Saya sampaikan bagi kita semua di Tanah Papua untuk berdoa dan rapatkan barisan menanggapi dengan sebaik-baiknya isu yang disampaikan Australia, supaya tanah kami ini tidak terjadi hal-hal yang kita tidak inginkan bersama,” ujar Pdt. Yoku di Merauke, Jumat (26/2/2016).

Sebelumnya, dikutip suarapapua.com dari cnnindonesia.com edisi 25 Februari 2016, Australia memperingatkan bahwa teroris kemungkinan sedang dalam persiapan tahap akhir untuk melancarkan serangan di Indonesia, dan menyarankan warganya untuk mengambil tindakan pencegahan. Peringatan ini hanya terpaut beberapa hari setelah Australia juga memberi peringatan serupa di Malaysia.

Baca Juga:  Hilangnya Keadilan di PTTUN, Suku Awyu Kasasi ke MA

“Indikasi terbaru menunjukkan bahwa teroris mungkin dalam tahap akhir mempersiapkan serangan di Indonesia,” ujar Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia dalam sebuah imbauan perjalanan terbaru, Kamis (25/2).

ELISA SEKENYAP

Terkini

Populer Minggu Ini:

Dukcapil Intan Jaya akan Lanjutkan Perekaman Data Penduduk di Tiga Distrik

0
“Untuk distrik Tomosiga, perekaman akan dipusatkan di Kampung Bigasiga. Sedangkan untuk Ugimba akan dilakukan di Ugimba jika memungkinkan. Lalu distrik Homeyo perekaman data penduduk akan dilakukan di Kampung Jombandoga dan Kampung Maya,” kata Nambagani.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.