SEMARANG, SUARAPAPUA.com — Bertempat di Aula Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah, Banyumanik, Semarang, setelah vakum selama hampir empat tahun, badan pengurus Himpunan Pelajar Mahasiswa Papua Semarang (HIPMAPAS) akhirnya dilantik.
Pontius Kogoya, ketua HIPMAPAS baru, mengatakan, salah satu faktor terbesar HIPMAPAS tidak berjalan selama hampir empat tahun ini adalah karena tidak ada komunikasi yang baik dari pengurus itu sendiri. Sehingga jaringan komunikasi antara HIPMAPAS dengan pengurus-pengurus paguyuban tidak berjalan maksimal yang berakibat pada vakumnya roda organisasi HIPMAPAS di Semarang.
“Dalam kepemimpinan saya ke depan, kami akan bekerja semaksimal mungkin untuk membangun komunikasi yang baik di lintas paguyuban-paguyuban dari Papua agar HIPMAPAS ini berjalan dan menjadi wadah bagi pemersatu mahasiswa-mahasiswi dan orang Papua di Semarang,” kata Pontius usai dilantik menjadi ketua HIPMAPAS Semarang, Periode 2016-2018 di Semarang, Sabtu (9/4/2016).
Dijelaskan, selama ini yang terjadi itu, banyak kegiatan yang dilakukan oleh paguyuban-paguyuban di Semarang bertabrakan dengan jadwal kegiatan yang dilakukan oleh HIPMAPAS. Sehingga, partisipasi dari sebagian mahasiswa Papua menjadi kurang. Karena kebanyakan mahasiswa lebih pentingkan urusan di paguyuban masing-masing.
“Saya rasa ini dapat menghambat kerja-kerja kami ke depan. Maka itu, saya akan berusaha untuk membicarakan hal-hal seperti ini dengan setiap pengurus paguyuban di Semarang. Intinya kami akan bangun yang baik dengan setiap paguyuban yang ada. Supaya kegiatan yang dilakukan oleh paguyuban maupun HIPMAPAS dapat berjalan dengan baik,” jelasnya.
Sementara itu, Berry Boma, mantan ketua HIPMAPAS Semarang periode 2012-2014 yang kemudian kepengurusannya baru diganti tahun 2016 ini mengharapkan agar roda organisasi di kepengurusan yang baru ini mesti lebih baik dari sebelumnya.
“Di masa kepemimpinan saya, banyak kegiatan yang tidak jalan. Walaupun demikian, HIPMAPAS tetap menjadi wadah penting yang tidak tinggal diam. Maka saya berharap supaya di masa kepengurusan yang baru ini dapat menghidupkan kembali dan menjalankan roda organisasi HIPMAPAS dengan baik sebagai wadah pemersatu mahasiswa Papua di Semarang,” jelas Boma.
Lanjut Boma, “Saya harap supaya kerja sama antara biro-biro dengan pemimpin organisasi harus sejalan. Karena faktor penyebab rusaknya organisasi itu karena tidak ada kerja sama dan organisasi yang baik. Ini yang saya alami di kepemimpinan saya kemarin.”
Pelantikan badan pengurus HIPMAPAS yang baru dihadiri puluhan mahasiswa dan mahasiswi Papua serta beberapa senioritas dan beberapa orang yang sudah lama berdomisili di Papua. Diantaranya direktur Yayasan Binterbusih, Robert Manaku. Selain itu, pemerintah provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh kepala bagian Kesbangpol Jawa Tengah turut hadir dalam acara pelantikan ini.
ARNOLD BELAU