Masyarakat di Jayawijaya Berencana Memboikot UN SD

0
2829

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Yohanes Lobja, Ketua Panitia Ujian Nasional (UN) Kabupaten Jayawijaya, Papua menyatakan, satu Sekolah Dasar (SD) di distrik Asologaima dan dua sekolah di Distrik Bolakme, Kabupaten Jayawjiaya, Papua dipastikan tidak akan mengikuti UN yang dilakukan secara nasional pada, Selasa (17/5/2016) nanti.

Kata Lobya, isu yang beredar untuk tidak mengikuti ujian sesunguhnya ada 3 SD, namun ketika dilakukan verifikasi ternyata hanya dua sekolah di distrik Bolakme yang tidak akan mengikuti ujian nasional.

“Dari tiga itu satu SD di Asologaima akan ikut UN, sehingga hanya dua sekolah di Bolakme yang dipastikan tidak mengikuti UN,” ungkap Lobja ketika ditemui Suara Papua di Wamena, Jumat (13/5/2016).

Baca Juga:  Wapres RI dan Enam Pj Gubernur Tanah Papua Dikabarkan Hadiri Hut PI Lembah Balim

Untuk persoalan SD di distrik Asologaima , sesuai pengakuan kepala sekolah, guru-guru memang tidak pernah masuk dan melakukan tugasnya, termasuk juga tidak ada di tempat tugas, sehingga yang selama ini menjalankan proses belajar mengajar adalah guru-guru sukarela. Dengan demikian katanya, UN musti dilakukan karena proses belajar tetap berjalan.

Sedangkan dua SD di Bolakme, menurutnya, masih dirahasiakan karena belum ada keputusan resmi. Untuk UN dua SD tersebur, jika tahun ini benar-benar tidak berjalan sehingga akan dilakukan tahun depan jika sekolah tersebut dengan tepat menjalankan proses belajar mengajar.

ads
Baca Juga:  57 Tahun Freeport Indonesia Berkarya

“Permintaan ini diminta masyarakat dan hasil monitoring serta tinjauan kami di lapangan yang memang tidak memungkinkan untuk dilaksanakan UN, karena anak-anak tidak menerima pelajaran. Kami akan tinjau itu lebih baik lagi dan kami harap hal seperti ini tidak terjadi lagi,” ujarnya.

Sementara itu, Ardy Alua, salah satu pemuda dari distrik Musatfak mengakui, bahwa pihaknya di distrik Musatfak berencana melakukan boikot UN SD di sana karena guru-guru walaupun jaraknya sangat dengan tidak perna datang melaksanakan proses belajar mengajar yang akibatnya anak-anak di sana menjadi korban pendidikan.

Baca Juga:  Warga Tiom Ollo Duduki Kantor Bupati Lanny Jaya Minta Atasi Bencana Longsor

“Untuk itu, kami di distrik Musatfak baru-baru ini sudah sepakat dengan pemerintah distrik dan masyarakat untuk memboikot UN SD nanti,” tegas Alua kepada suarapapua.com belum lama ini di Wamena.

Editor: Arnold Belau

Pewarta: Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnyaDesak Tindak Tegas Pelaku Percobaan Pemerkosaan, Puluhan Bidan Datangi Kantor Bupati Jayawijaya
Artikel berikutnyaTiga Kabupaten di Pegunungan Tengah Dapat Tambahan Kuota BBM