Tolak Tim HAM Buatan Luhut,  Ini pernyataan sikap Solidaritas Perempuan Papua Pembela HAM

3
2845

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Pembentukan tim penyelesaian kasus HAM di papua bentukan negara lewat Menkopolhukam ini mendapat kritikan dari berbagai kalangan termasuk Perempuan Papua. Solidaritas Perempuan Papua Pembela HAM menolak tim HAM buatan Jakarta.

Menyikapi dinamika politik yang semakin menghangat di tanah papua  dan Isu penyelesaian kasus ham yang katanya akan di selesaikan oleh negara, Solidaritas Perempuan Papua Pembela Hak Asasi Manusia menyatakan sikap : Pertama, Menolak segala cara yang di pakai oleh pemerintah indonesia untuk megadu domba dan memecah bela rakyat papua dengan memakai segelintir orang  tertentu untuk melawan kehendak rakyat papua.

Baca Juga:  Freeport Indonesia Dukung Asosiasi Wartawan Papua Gelar Pelatihan Pengelolaan Media

Kedua, menolak pembentukan tim penyelesaian  kasus HAM Papua yang di bentuk oleh Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan dan okum – oknum di papua yang terlibat antara lain, Matius Murib, Marius Yaung, Lin Maloali adalah buka  representasi rakyat papua. Kami juga menolak kelompok  kelompok apapun yang di bentuk oleh negara indonesia untuk menyelesaikan masalah papua yang tidak aspiratif.

Baca Juga:  Presiden Jokowi Segera Perintahkan Panglima TNI Proses Prajurit Penyiksa Warga Sipil Papua

Ketiga, mendesak tim pencari fakta dari pasifik island forum untuk segera datang  dan melakukan tugas di papua untuk penegakan nilai – nilai kemanusian dan sifat universal Hak Asasi Manusia di Dunia.

Keempat, Mendesak intervensi perserikatan bangsa – bangsa (PBB), lembaga – lembaga kemanusian  internasional dan masyarakat internasional untuk menyelesaikan kasus – kasus HAM  Papua .

ads
Baca Juga:  Direpresif Aparat Kepolisian, Sejumlah Massa Aksi di Nabire Terluka

Kelima, kami menyerukan kepada seluruh masyarakat internasioanal untuk tidak menerima kelompok – kelompok yang dibentuk oleh negara indonesia yang beertujuan untuk mengelabui perjuangan murni rakyat papua.

Pernyataan sikap ini ditandatangani oleh tokoh-tokoh perempuan Papua antara lain, Frederika Korain, Pdt.S.Titihalaya, S.Theol, Bernedetha  Mahuse, Pdt. Anike Mirino, S.Theol, Mientje Uduas, Pdt. Magdalena Kafiar, Iche Morip, Fransiska Pinimet dan Zandra Mambrasar.

Pewarta : Harun Rumbarar

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaSolidaritas Perempuan Papua Pembela HAM Tolak Tim HAM Papua, Bentukkan Menkopolhukam
Artikel berikutnya31 Aktivis KNPB Dibebaskan, KNPB: Harusnya Polisi Tidak Boleh Bebaskan Tapi Tahan Mereka