Negara Stop Tipu Orang Papua Sudah!

0
3743

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Aktivis kemanusiaan Papua menilai negara (Indonesia) sedang menipu orang Papua. Pernyataan lain, perbuatan lain dan praktek pun lain. Hal itu yang sedang dipraktekan negara terhadap orang Papua. Pasalnya, ini tindakan pelecehan martabat orang Papua. Terlepas dari negara tipu orang Papua, negara juga sedang menipu Publik di dunia.

“Negara tidak pernah refleksikan dosa terbesar yang dibuat negara terhadap orang Papua tapi tetap terus melakukan dosa terhadap orang Papua, dengan melakukan tindakan kekerasan yang berulang-ulang. Tindakan seperti ini, sesungguhnya menunjukkan tidak ada sedikit pun kepedulian negara terhadap orang Papua, apalagi mau selesaikan kasus HAM,” jelas Marthen Goo, aktivis kemanusiaan di Papua kepada suarapapua.com, Kamis (16/6/2016).

Baca Juga:  PTFI Bina Pengusaha Muda Papua Melalui Papuan Bridge Program

Menurut Goo, Indoensia tidak peduli dengan konsep dialog damai yang didorong untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang selama ini dilakukan. Negara tidak respek dan mengalihkan ke hal lain yang hanya mempercepat marjinalisasi dan punahnya Orang Papua, seperti program Negara bangun tol laut, tol darat, tol udara, MIFEE dan masih banyak lagi yang dibackup aparat Negara yang juga aktor utama pelanggar HAM di Papua.

“Jika tawaran negara-negara Pasific seperti tim pencari fakta dari Pasific Island Forum (PIF) saja diabaikan Indonesia. Lalu bagimana negara Indonesia mau selesaikan kasus HAM Papua. Sementara penangkapan dimana-mana terus dilakukan, pelarangan aksi terus dilakukan, dan banyak hal lain yang merugikan orang Papua terus dilakukan,” ujarnya.

Baca Juga:  Masyarakat Tolak Pj Bupati Tambrauw Maju Dalam Pilkada 2024

Kata Goo, mestinya negara malu dengan menipu orang Papua terus menerus. Mestinya Negara malu dengan menipu publik di dunia. Tim bentukan Luhut terus ditolak masyarakat Papua. Tim bentukan Luhut melibatkan TNI dan Polri, sementara mereka aktor utama pelaku pelanggaran HAM di Papua.

ads

“Sayangnya, walaupun aksi penolakan Luhut dan Timnya itu dilakukan masyarakat Papua, Luhut tetap ke Papua, entah jumpa siapa. Masa pelaku kejahatan yang mau mengadili kejahatan-nya dan mau selesaikan kasus HAM Papua?” tanya Goo.

Lanjut dia, “Negara stop tipu-tipu orang Papua sudah. Jika Negara memiliki harga diri, mestinya buka demokrasi dengan melakukan perundingan antara Indonesia dan ULMWP untuk membahas masalah-masalah di Papua dan merumuskan solusi damai, baik soal HAM Papua, sejarah Papua, marjinalisasi dan diskriminasi maupun pembangunan.

Baca Juga:  Pertamina Pastikan Stok Avtur Tersedia Selama Arus Balik Lebaran 2024

Kata dia, negara-negara di kawasan Melanesia siap menjadi Mediator. Apalagi Indonesia dan ULMWP punya status yang sama di MSG sebagai anggota SMG.  Prinsip MSG harus dipatuhi juga oleh Indonesia.

“Indonesia harus sadar bahwa Posisi Papua di MSG dilihat sebagai Posisi yang setara dengan Indonesia.Cukup sudah Negara menerapkan metode-metode penjajahan di Papua. Orang Papua itu sebuah Bangsa yang terdiri dari 300 lebih suku. Orang Papua itu manusia yang punya hak untuk hidup di dunia dan di atas tanah warisan Nenek Moyang Papua. Hargailah hak hidup Bangsa Papua,” ujarnya.

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaPolisi Pasung Hak Kebebasan Berekspresi di Papua
Artikel berikutnyaLuhut: Indonesia Tidak Mau Tim Independen Lain Investigasi Kasus HAM di Papua