Dinas Kesehatan Dogiyai Seleksi Ratusan Tenaga Honorer

0
2875

DOGIYAI, SUARAPAPUA.com — Dinas Kesehatan Kabupaten Dogiyai mulai menyeleksi tenaga honorer kesehatan yang bertugas di sejumlah unit layanan. Kegiatan tes diadakan Rabu (22/6/2016) bertempat di ruang kelas SMA Negeri 2 Dogiyai.

Anton Iyowau, Asisten I Setda Kabupaten Dogiyai saat menyampaikan sambutan bupati pada pembukaan seleksi, mengatakan, tes tenaga honorer di bidang kesehatan itu penting dilakukan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang berdomisili di distrik dan kampung.

Dari laporan yang diterima, kata Anton, banyak tenaga “bertumpuk” di dinas, sementara unit layanan di lapangan kekurangan tenaga medis. Diharapkan, petugas harus turun ke lapangan melayani masyarakat.

Baca Juga:  ULMWP Desak Dewan HAM PBB Membentuk Tim Investigasi HAM Ke Tanah Papua

Untuk itu, kegiatan seleksi dianggap penting agar tenaga kesehatan nantinya benar-benar melayani masyarakat di lapangan.

Ia juga mensinyalir adanya tenaga honorer yang ada nama di kabupaten tetangga, seperti Deiyai dan Paniai.

ads

Kristianus Tebai, Plt. sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Dogiyai, menjelaskan, tenaga honorer kesehatan yang mengikuti tes berjumlah 107 orang. Sedangkan yang baru melamar pekerjaan sebanyak 51 orang terhitung sejak tahun 2008 sampai Mei 2015. Tenaga cleaning service dan sopir tidak termasuk.

Baca Juga:  57 Tahun Freeport Indonesia Berkarya

“Tes yang kami lakukan ini, kami akan menghitung skornya. Belum tentu tenaga honorer lama akan lolos tes ini. Bagi yang lolos kami akan bikin kesepakatan bersama (Memorandum of Undersanding) antara dinas dengan tenaga honorer, sehingga dinas punya hak dan kewajiban dan sebaliknya,” tutur Kris.

Jika hak dan kewajiban tak diberikan, kata Tebai, tenaga honorer berhak meminta ke dinas. “Nah, dari situlah akan terlihat penempatannya, jangka waktunya terlihat, lalu hak-hak yang harus dia dapatkan akan termuat di situ,” jelasnya.

Baca Juga:  Atasi Konflik Papua, JDP Desak Pemerintah Buka Ruang Dialog

Sementara, Andreas Dogomo, salah satu peserta tes tenaga honorer kesehatan, mengaku, “Sebenarnya tidak mau ikut tes, alasannya kami sudah kerja lama dan kami tidak suka karena orang dinas biasa potong honor kami.”

Pewarta: Agustinus Dogomo

Editor: Mary

Artikel sebelumnyaPengurus KNPI Distrik Kamuu Siap Rangkul Pemuda
Artikel berikutnyaDPRP Tak Lupa Kasus Paniai Berdarah