Kepala Suku Panggil Pejabat Nduga Kembali ke Tempat Tugas

0
3665

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Setiap Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Nduga diminta untuk segera kembali ke Keneyam, ibukota Kabupaten Nduga, agar dapat menjalankan tugas dan tanggungjawabnya sebagai abdi negara.

Permintaan itu disampaikan Kepala Suku Nduga, Ruben Kalolik melalui berita panggilan di RRI Wamena.

“Kami masyarakat di 32 distrik lagi bingung karena SKPD Kabupaten Nduga dan kantor-kantor dinas termasuk Keuangan tidak ada di tempat tugas. Mereka semua kemana ini?” ujar Ruben di Wamena, Minggu (26/6/2016).

Baca Juga:  Puskesmas, Jembatan dan Kantor Lapter Distrik Talambo Rusak Dihantam Longsor

Ia mengakui, sudah lima bulan para kepala SKPD tak ada di tempat tugas. “Ini sudah lima bulan mereka tidak datang ke Nduga, tidak ada pelayanan pemerintahan. Makanya saya bikin berita panggilan ini di RRI, supaya para pejabat dengar dan segera ke Nduga. Ini kabupaten macam apa ini kita harus panggil-panggil terus,” tegasnya.

Anehnya, kata Ruben, para pejabat tak ada di tempat, tetapi administrasi lain tetap dikerjakan dari kabupaten lain. “Pejabat-pejabat bikin kantor di Wamena, Timika dan Jayapura, jadi tidak pernah ke Nduga. Mereka bikin kantor sendiri di jalan-jalan, baku SMS untuk bikin tanda tangan dan lain-lain,” tukasnya mengakui mewakili kepala suku di 32 distrik dari Kabupaten Nduga.

ads
Baca Juga:  KPU Papua Terpaksa Ambil Alih Pleno Tingkat Kota Jayapura

Ruben menambahkan, kondisi ini terus berlanjut, tetapi Bupati dan Wakil Bupati Nduga tidak memberikan teguran atau ketegasan disiplin pegawai. “Sama saja, bupati ada wakil tidak ada di tempat, termasuk Sekda juga. Akibatnya kepala SKPD dan staf tidak ada di tempat. Saya minta sekarang dalam bulan ini segera datang ke Nduga,” pintanya dengan tegas.

Baca Juga:  Soal Satu WNA di Enarotali, Begini Kata Pakum Satgas dan Kapolres Paniai

Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Nduga, Dinar Klenea, membenarkan, sejak Maret 2016 lalu, Bupati dan jajarannya tak ada di Keneyam. Akibatnya, kata dia, pelayanan pemerintahan tak berjalan sama sekali dan semua kantor ditutup.

“Banyak urusan masyarakat yang tidak dilayani, makanya kami palang lapangan terbang. Namun saya pimpin masyarakat untuk buka kembali, sekarang sudah dibuka. Tetapi, sampai sekarang di Keneyam, semua tidak ada pelayanan dan tidak ada pejabat,” tutur Dinar.

Pewarta: Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnyaKeluarga Korban Arnold Alua Datangi Pemda Jayawijaya
Artikel berikutnyaKasus Owen Pekei, DPRP Minta Kapolda Papua Bertanggungjawab