JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Situasi Kota Jayapura, khususnya di Abepura dan Waena, jelang aksi demonstrasi damai Komite Nasional Papua Barat (KNPB) hari ini, Rabu (13/7/2016), secara umum aman. Arus kendaraan di jalan raya lancar.
Pantauan langsung wartawan suarapapua.com, hingga Pukul 11.00 WIT, situasi jalan raya, tampak lancar. Arus kendaraan di Lingkaran Abepura, kampus Uncen hingga Waena, baik Perumnas I, II dan III, sejak Jam 8 pagi tadi tidak macet seperti biasanya jelang aksi yang difasilitasi KNPB.
Di kampus Uncen Waena, yang biasa dipalang sebelum aksi, hari ini tak ada pemalangan.
Sementara di kawasan Expo Waena, kendaraan cukup padat. Juga terlihat banyak warga seperti hari biasanya. Tetapi, polisi sedang sweeping di depan gedung Museum Papua.
Saat sweeping tampak diparkir 1 unit mobil baracuda, 1 water canon, 1 bus polisi, 2 truk panser terbuka dan 1 truk bak tertutup. Jumlah anggota kepolisian yang dikerahkan 300 personil, selain beberapa anggota tentara.
Sementara itu, massa KNPB sendiri sudah siap melakukan aksi damai, tetapi karena ruang demokrasi ditutup rapat, sehingga memilih bertahan di Perumnas III Waena.
Di depan Rusunawa Waena, tepatnya sebelah Kali Kampwolker, tampak sebuah panggung dan tempat bakar batu. Menurut informasi, kegiatannya akan dipusatkan di sini.
Informasi lain yang dihimpun media ini, beberapa kampus di Kota Jayapura, meliburkan mahasiswa selama dua hari hingga besok. Ini menyusul selebaran yang dibagikan KNPB sejak tiga hari lalu. Berangkat dari pengalaman lalu, kampus sendiri memilih meliburkan aktivitas perkuliahan, misalnya kampus Poltekkes dan Uncen.
Sebelumnya, seperti diberitakan media ini, KNPB Pusat telah mengeluarkan himbauan aksi nasional kepada seluruh rakyat Papua Barat. Aksi tersebut rencananya diadakan selama dua hari, yakni tanggal 13 dan 14 Juli 2016 di seluruh Papua.
Bazoka Logo, jubir nasional KNPB Pusat, mengatakan, bentuk kegiatannya secara damai yakni doa bersama dan pesta rakyat, selain demonstrasi damai.
“Aksi ini dalam rangka menyambut pertemuan pimpinan negara-negara anggora Melanesian Spearhead Group (MSG) di Honiara, Solomon Island yang pertemuannya akan diselenggarakan pada 14-16 Juli mendatang. Di mana dalam pertemuan tersebut akan diputuskan status keanggotaan West Papua yang diwakili oleh United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) dan Indonesia yang akan diwakili oleh Melanesia Indonesia (Melindo),” jelas Bazoka.
Ones Suhun, sekretaris umum KNPB Pusat, menyatakan, apapun hasilnya nanti keputusan politik ada di tangan pimpinan MSG di komunike keputusan bersama, entah tetap jadi observer maupun statusnya dirubah menjadi anggota asosiasi atau anggota penuh.
“Yang pasti, rakyat Papua akan dimediasi KNPB melakukan pesta dukungan untuk ULMWP,” ujarnya.
Pewarta: Arnold Belau