BeritaBelum Ungkap Pelaku Insiden Balim Cottage Wamena, Keluarga Korban Palang Jalan

Belum Ungkap Pelaku Insiden Balim Cottage Wamena, Keluarga Korban Palang Jalan

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Sudah bulan keempat kasus meninggalnya Arnold Alua belum diungkap ke publik. Pelaku insiden Balim Cottage Wamena belum diproses. Pihak Polres bersama Pemda Jayawijaya diminta segera tuntaskan kasus yang diduga dilakukan oknum anggota SatPol PP Kabupaten Jayawijaya, April 2016.

Tuntutan tersebut dilampiaskan pihak keluarga korban dengan memalang jalan di kampung Elabukama, distrik Musatfak, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Jumat (22/7/2016).

Sebelumnya, untuk meminta kejelasan atas proses hukum kasus tersebut pada Juni 2016, keluarga korban sempat mendatangi Pemda Jayawijaya, namun hingga hari ini belum ada kejelasan, sehingga aksi palang jalan dilakukan pihaknya sejak pagi tadi sekira jam 08.00 WIT.

Baca Juga:  Seruan dan Himbaun ULMWP, Markus Haluk: Tidak Benar!

Daud Alua, perwakilan keluarga korban menyatakan, aksi palang jalan ini pihaknya lakukan sebagai sikap kekecewaan terhadap lembaga penegak hukum dan pemerintah yang terkesan lamban.

“Aksi ini merupakan sikap kekecewaan kami terhadapa pihak penegak hukum dan pemerintah daerah yang dianggap lamban. Sehingga pemalangan ini akan terus kami lakukan dan berlanjut lagi di tempat berbeda, mulai dari jalan Trans Wamena-Kimbim dan jalan Trans Wamena-Tiom Kabupaten Lanny Jaya,” kata Daud kepada suarapapua.com di Wamena.

Baca Juga:  Aparat Datangi Lokasi Tempat Kegiatan Doa Bersama Pengukuhan Struktur ULMWP di Expo Waena

Ia menambahkan, pihak keluarga telah sepakat dan berkomitmen jika belum ada keseriusan pengungkapan kasus kematian Arnol Alua yang adalah pewaris kepala suku di wilayah Musatfak, pemalangan akan dilakukan berhari-hari hingga kasus tersebut benar-benar diungkap.

Simion Alua, kakak korban (Arnold Alua) menegaskan, selama ini keluarga korban mempunyai itikad baik penyelesaian kasus ini dengan cara persuasif, tetapi tak ada keseriusan dari pihak kepolisian dan Pemda Jayawijaya, sehingga pihaknya akan melakukan advokasi lanjutan ke tingkat lebih lanjut.

Baca Juga:  Dewan Adat dan Intelektual Moi Mendukung Kepemimpinan Silas Ongge Kalami

Anis Alua, salah satu keluarga korban menegaskan, aksi pemalangan ini murni niat dan kesepakatan dari keluarga korban. “Tidak ada back up pihak tertentu dari luar seperti isu-isu yang beredar selama ini,” ujarnya.

Pemalangan sendiri hingga malam ini belum dibuka tanpa batas waktu tertentu, termasuk kendaraan dan pejalan kaki tidak diijinkan lewat.

Pewarta: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Desak Pelaku Diadili, PMKRI Sorong Minta Panglima TNI Copot Pangdam Cenderawasih

0
“Beberapa waktu lalu terjadi kasus penangkapan, kekerasaan dan penyiksaan terhadap dua pelajar di kabupaten Yahukimo. Kemudian terjadi lagi hal sama yang dilakukan oleh oknum anggota TNI di kabupaten Puncak. Kekerasan dan penyiksaan terhadap OAP sangat tidak manusiawi. Orang Papua seolah-olah dijadikan seperti binatang di atas Tanah Papua,” ujarnya saat ditemui suarapapua.com di Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (27/3/2024).

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.