IPMAPA Yogyakarta Kutuk Sikap Pokja Papua UGM dan Sesepuh

0
3837

NABIRE, SUARAPAPUA.com — Pengurus Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Papua Daerah Istimewa Yogyakarta (IPMAPA D.I.Y) mengutuk keras Kelompok Kerja (Pokja) Papua dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Sesepuh yang mengeluarkan undangan tanpa konfirmasi terlebih dahulu.

Dalam undangan tersebut dijelaskan acaranya adalah “Dialog Budaya dengan Gubernur Papua”, bertempat di Balairung Gedung Pusat UGM, pada Selasa 2 Agustus 2016, dari pukul 09.30 – 12.30 WIB.

Aris Yeimo, ketua IPMAPA Yogyakarta, mengatakan, jika kegiatan tersebut melibatkan mahasiswa Papua, Pokja Papua UGM dan Sesepuh seharusnya sampaikan pemberitahuan jauh sebelumnya untuk minta persetujuan.

“Kami mahasiswa-mahasiswi Papua katakan pertemuan besok yang dibuat Pokja Papua UGM adalah ilegal. Tindakan itu kami kutuk dengan tegas. Ini namanya mengatasnamakan organ secara sewenang-wenang. Kami tidak pernah beri persetujuan untuk lakukan kegiatan itu,” kata Aris kepada suarapapua.com, melalui wawancara elektronik, Senin (1/8/2016) malam.

Baca Juga:  Penolakan Memori Banding, Gobay: Majelis Hakim PTTUN Manado Tidak Mengerti Konteks Papua

Aris menilai, kegiatan tersebut sengaja dibuat pihak tertentu dengan maksud mengalihkan isu situasi yang belum pulih pasca insiden pengepungan Asrama Mahasiswa Kamasan I Papua oleh pihak kepolisian bersama Ormas intoleran di Yogyakarta, belum lama ini.

ads

“Sejak insiden tiga hari, tanggal 14, 15 dan 16 Juli 2016, kami masih tidak nyaman di kota ini. Belum ada jaminan hukum yang pasti untuk kami bisa bebas beraktivitas. Kegiatan ini sengaja dibuat untuk mau alihkan isu kalau mahasiswa di Yogyakarta sudah aman,” tuturnya.

Baca Juga:  Mahasiswa Yahukimo di Yogyakarta Desak Aparat Hentikan Penangkapan Warga Sipil

Juga, lanjut Yeimo, dengan berlangsungnya kegiatan tersebut secara tidak langsung akan menginjak-injak harkat dan martabat orang Papua sebagai makhluk yang memiliki kodrat sama di hadapan Tuhan.

Oleh karenanya, ia menyarankan kepada semua yang masih berstatus pelajar dan mahasiswa di dalam maupun luar kota Yogyakarta untuk tidak menghadiri acara tersebut.

Ia pun meminta pertemuan Gubernur Papua dengan mahasiswa harus dilangsungkan di Asrama Kamasan I, bukan di tempat lain dan dengan kegiatan lain.

“Sementara situasi belum aman, saya minta semua pelajar dan mahasiswa jangan ikut terlibat dengan kegiatan yang tidak betul tujuannya. Ketemu Bapak Lukas Enembe, kita harus tunggu di Asrama Papua, seperti lalu kita ketemu beberapa DPRP yang datang dengan menamakan diri Tim Pencari Solusi,” tandas Aris.

Baca Juga:  KPU Papua Terpaksa Ambil Alih Pleno Tingkat Kota Jayapura

Dalam pada itu, IPMAPA Yogyakarta menyampaikan pernyataan tegas terkait rencana pertemuan dengan Gubernur Papua.

Pertama, Kami pengurus IPMAPA Yogyakarta melarang keras semua kerja Pokja Papua UGM yang melibatkan mahasiswa Papua tanpa sepengetahuan dan mengatasnamakan mahasiswa Papua di Yogyakarta.

Kedua, Kami pengurus IPMAPA Yogyakarta mengutuk keras sekelompok atau orang yang mengaku Sesepuh IPMAPA Yogyakarta dalam kerja apapun.

“Sikap keras ini ditujukan kepada Pokja Papua UGM dan Sesepuh,” ujarnya mengakhiri.

Pewarta: Stevanus Yogi

Editor: Mary Monireng

Artikel sebelumnyaMiras Oplos Dalam Jerigen Marak Dijual di Dogiyai
Artikel berikutnyaPara Bupati di Wilayah Meepago Wajib Larang Miras