Harga Ikan Laut di Kota Nabire Meroket

0
2992

NABIRE, SUARAPAPUA.com — Belum membaiknya cuaca hingga kini membuat harga ikan yang dijual di beberapa pasar kota Nabire, Papua, melonjak dua kali lipat dari harga sebelumnya.

Pantauan suarapapua.com di Pasar Sentral Kalibobo, Nabire, ikan ekor kuning yang biasa laris dibeli, harganya mahal. 6 ekor dijual Rp30.000, padahal sebelumnya Rp15.000.

Melonjaknya harga ikan tersebut dibenarkan bukan saja oleh pembeli. Para penjual ikan pun mengakuinya. Hal itu konon karena sulit saat menangkap akibat ombak besar yang tingginya diperkirakan 2 hingga 3 meter.

Baca Juga:  ULMWP Kutuk Penembakan Dua Anak di Intan Jaya

Budi, nelayan sekaligus pedagang ikan, menuturkan, akibat ombak di laut Nabire sangat besar lantaran angin yang kencang disertai hujan lebat, berdampak pada harga jual di pasar.

“Benar, sekarang mahal. Ombak di laut saat ini besar. Ikan yang kami dapat tidak banyak seperti dulu,” jelasnya, Jumat (5/8/2016) pagi di pasar Kalibobo.

ads

Kata dia, sekitar bulan lalu harga ikan mulai melonjak drastis. Ini terjadi semenjak Nabire dilanda cuaca buruk.

Diakuinya, akibat dari itu pendapatan dalam memenuhi kebutuhan keluarga dan usahanya merosot jauh.

Baca Juga:  Jelang Idul Fitri, Pertamina Monitor Kesiapan Layanan Avtur di Terminal Sentani

“Tangkapannya sangat sedikit, jadi kalau harga ikan tidak naik, bagaimana kami bisa memenuhi kebutuhan keluarga? Dulu kami dapat untung besar. Selain beli makan minum keluarga, masih ada sisa juga untuk beli perlengkapan usaha saya. Tetapi sekarang tidak begitu,” tutur Budi.

Keuntungan yang didapat dalam sekali melaut, kata dia, sekitar Rp1-2 juta. “Sekarang hanya 500 ribu rupiah, itupun kalau pembelinya banyak.”

Walau pembeli sudah berkurang, Budi dan teman-temannya berprinsip, harga ikan akan tetap demikian sampai cuaca kembali membaik.

Baca Juga:  Sikap Mahasiswa Papua Terhadap Kasus Penyiksaan dan Berbagai Kasus Kekerasaan Aparat Keamanan

Sementara itu, Ibu Mia Edoway, warga Nabire, mengaku tak lagi rutin membeli ikan karena harganya mahal.

“Biasanya dalam satu minggu beli ikan tiga kali. Tetapi sekarang sudah mahal, jadi saya beli satu minggu satu kali,” kata Mia di pasar Kalibobo, Jumat pagi.

Menurutnya, harga ikan mulai mahal sejak awal Ramadhan. “Dan, sampe sekarang harganya masih belum turun,” ucap ibu janda ini.

Pewarta: Stevanus Yogi

Editor: Mary Monireng

Artikel sebelumnyaSRPBM Tuntut Pemkab Dogiyai Tindaklanjuti Perda Provinsi Tentang Miras
Artikel berikutnyaGol Manewar Dipuji, Persipura Disanjung