Laurenzus Kadepa: Sudah Empat Kali DPRP Terima Aspirasi Rakyat Papua di Jalan

1
3212

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua bidang Politik, Hukum dan HAM Papua, Laurenzus Kadepa mengungkapkan, sampai dengan hari ini, DPR Papua telah terima aspirasi rakyat Papua di jalan-jalan yang menurutnya tempat yang tidak layak, karena di jalan-jalan bukan kantor DPR Papua.

“Saya ditunjuk untuk temui massa demo di sini. Dan hari ini, untuk yang keempat kalinya kami DPR Papua terima aspirasi rakyat Papua di jalan. Kami DPR Papua sebagai wakil rakyat meminta maaf kepada rakyat Papua. Sebab sudah empat kali kami tidak terima aspirasi di kantor DPR Papua tetapi kami terima di jalan-jalan,” kata Kadepa kepada ribuan massa yang memadati Lingkaran, Abepura, Jayapura, pada Senin (15/8/2016).

Baca Juga:  Sikap Mahasiswa Papua Terhadap Kasus Penyiksaan dan Berbagai Kasus Kekerasaan Aparat Keamanan

Kata Kadepa, aspirasi yang diberikan kepadanya sebagai perwakilan lembaga DPRP, akan ditindaklanjuti kepada pimpinan untuk selanjutnya ditindaklanjuti. Namun demikian, ia juga mengatakan, dirinya tidak akan menjanjikan hasil atau jawaban atas aspirasi yang diberikan oleh rakyat Papua.

“Kami sebagai wakil rakyat akan tetap tindak lanjuti aspirasi ini. Tetapi pada kesempatan ini, saya perlu beritahu bahwa saya tidak menjanjikan sebuah jawaban atas aspirasi ini dengan sebuah jawaban yang pasti. Saya juga tidak bisa memastikan hasil aspirasi ini akan seperti apa. Tetapi, kami akan teruskan di DPRP,” ujar Kadepa.

Sebelumnya, pada Juni lalu, saat KNPB dan rakyat Papua dilarang ke kantor DPR Papua, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua, Yunus Wonda marah besar melihat Polda Papua melalui aparatnya membatasi dan melarang ribuan rakyat Papua yang dimotori Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang hendak ke kantor DPR Papua di Kota Jayapura. Akibatnya, rakyat Papua demo damai di empat titik kumpul massa. Selain itu, diwarnai dengan penangkapan ribuan massa aksi di beberapa kota yang ada di Papua.

ads
Baca Juga:  Seorang Fotografer Asal Rusia Ditangkap Apkam di Paniai

“Kami (DPR Papua) bukan dipilih oleh anggota kepolisian untuk jadi anggota DPRP. Kami dipilih oleh rakyat yang hidup susah, menderita, yang jual pinang, yang hidup terlantar, yang miskin, yang tukang mabuk, tukang minum. Mereka itulah yang punya tempat di sini,” tegas Wonda kepada wartawan di kantor DPR Papua menanggapi sikap polisi yang membatasi rakyat Papua ke kantor DPR Papua, Rabu (15/6/2016).

Baca Juga:  MRP dan DPRP Fraksi Otsus se-Tanah Papua Minta Jokowi Terbitkan Perppu Hak Politik OAP

Menurut Wonda, DPR Papua dipilih oleh rakyat Papua untuk berbicara demi kepentingan rakyat Papua serta melindungi mereka. Bukan untuk meladeni orang-orang berdasi di kantor DPR Papua.

“Kami DPR Papua dipilih oleh mereka (rakyat Papua) untuk hadir dan bicara demi kepentingan mereka dan melindungi mereka. Kami tidak minta apa-apa. Kami hanya minta satu, bahwa rakyat yang punya tempat di sini. Mereka datang, sampaikan aspirasi, lalu mereka pulang. Bukan berarti demo hari ini dan besok Papua merdeka. Tidak ada itu. Ini masih dalam negara Indonesia,” tegasnya dengan nada keras.

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaAMPTPI: Polisi Masih Pakai Pendekatan Militer Hadapi Pendemo di Papua
Artikel berikutnyaBujuk-Bujuk Kolonial Menerimakan Rasisme