JAYAPURA,SUARAPAPUA.com— Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Uncen bersama Asosiasi Mahasiswa Pengunungan Tengah Papua Indonesia (AMPTPI) Dewan Pimpinan Wiayah Indonesia Timur, akan gelar konser pada Senin 22 Agustus 2016.
Konser tersebut akan digelar di Auditorium Uncen, Abepura. Dana yang akan digalang melalui konser tersebut akan digunakan untuk membiayai pembuatan dan pembangunan Arnold Clemens Ap, tokoh seniman cum Antropoog Uncen yang dibunuh oleh Indonesia.
Ketua BEM Unce, Donatus Gobay, saat dikonfirmasi media ini membenarkan tujuan konser itu. Yakni untuk memnggalang dana demi pembangunan tugu Arnold Ap.
“Iya. Jadi konser yang akan kami lakukan besok adalah konser untuk mencari dana yang bertujuan untuk kami membangun tugu Arnold C Ap di lingkungan kampus Uncen,” ungkap ketua BEM Uncen, Donny Gobay kepada suarapapua.com, Minggu (21/8/2016) di Jayapura, Papua.
BEM Uncen perpandangan, pembangunan tugu Arnold Ap sangat penting dan itu harus dibangun. Pasalnya, Karena dia (Arnold Ap) adalah sosok seniman Papua yang mengagas ciri dan khas orang papua lewat lagu-lagu. Selain itu, Arnold Ap juga pada masanya, ia melakukan persatuan bangsa Papua, mealui budaa, terutama melalui musik.
“Jadi konser yang akan dillakukan besok (hari ini) bersama AMPTPI DPW Indonesia Timur dan BEM Uncen adalah mengalang dana untuk bangun tugu Arnold Ap,” ujarnya
Sementara itu, wakil ketua MPM Uncen, Viktor tibul mengatakan, konser yang akan digelar akan dihadiri oleh Eyuser Grup. Untuk konsernya sendiri, ia mengapresiasi pihak penyelenggara konser.
“Kami lihat ini sangat bagus. Jadi kami akan kawal sampai kegiata akan berjalan dan selesai,” katanya.
Ia juga mengatakan, budaya, musik, tari dan tradisi unik orang Papua harus diangkat dan terus dilestarikan. Karena saat ini, perkembangan zaman dan teknologi membuat semuanya makin hilang.
“Kita anak-anak muda Papua harus mampu lestarikan budaya kita. Tentu, saya melihat, dengan konser yang menghadirkan senimana lokal ini merupakan satu upaya untuk mengangkat dan melestarikan seniman lokal maupun merawat musik-musik khas Papua,” katanya.
Lanjut dia, ”Seni seni orang Papua sudaa mulai hilang, jadi jangan sampai semua hilang,” katanya.
Pewarta: Ardi Bayage
Editor: Arnold Belau