Komnas HAM Minta Polri Usut Penembakan di Sugapa

0
2471

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Komisioner Komnas HAM RI, Natalius Pigai mendesak kepolisian mengusut tuntas kasus penembakan terhadap seorang warga Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua yang dilakukan oleh Brimob, Sabtu (27/8).

“Terkait peristiwa penembakan yang menewaskan satu orang oleh kesatuan anggota Brmob di Intan Jaya, kami telah menyampaikan secara langsung kepada Kapolri dan Kapolda Papua supaya turunkan tim untuk proses penegakan hukum, baik displin, pidana, maupun kode etik,” tegas Natalius dalam keterangannya kepada Media Indonesia, Senin (29/8/2016) seperti dikutip suarapapua.com dari mediaindonesia.com.

Selain itu, ia juga meminta pihak keamanan agar mampu memberikan jaminan kedamaian pascaperistiwa tersebut.

“Demikian pula pemerintah daerah agar dapat menyelesaikan persoalan ini bersama keluarga korban,” sambung Natalius.

Hal lain yang tidak kalah penting, kata dia, adalah penertiban ojek-ojek dan peredaran minuman keras yang seringkali memicu konflik.

ads
Baca Juga:  57 Tahun Freeport Indonesia Berkarya

“Kejadian yang melibatkan tukang ojek atau akibat miras memang banyak di Papua sehingga kami minta agar ini betul-betul ditertibkan,” tegasnya.

Sementara itu, Natalis Tabuni, bupati kabupaten Intan Jaya Papua mengatakan dirinya akan tiba di Sugapa pada hari ini, Senin 29 Agustus 2016.

Tabuni mengatakan, penembakan terjadi saat dirinya sedang berada di luar Papua, sedang mengurus partai untuk pencalonana kembali dirinya pada periode mendatang di kabupaten Intan Jaya.

“Benar. Saya dengar masalah penembakan yang terjadi di Sugapa saat saya ada di Jakarta. Sekarang saya ada di Nabire. Saya bersama rombongan akan naik ke Sugapa hari ini,” ungkap Tabuni kepada suarapapua.com dari Nabire, Senin (29/8/2016).

Baca: Bupati Intan Jaya dan Polda Papua Akan Tiba di Sugapa Hari Ini

Sebelumnya, Anggota DPR Papua, LAurenzus kadepa kepada media ini mengatakan, Kapolda Papua harus dengan berani dan tegas mengungkap oknum anggota Brimob yang telah menembak mati satu pemuda di Intan Jaya. Selain itu, kata Kadepa, Polda Papua juga harus memberikan sangsi yang berat sesuai dengan perbuatannya.

Baca Juga:  PTFI Bina Pengusaha Muda Papua Melalui Papuan Bridge Program

“Penembakan yang dilakukan brimob terhadap warga di Intan Jaya adalah perlakuan biadab dan tidak manusiawi. Polda harus harus Bertanggungjawab. Kapolda Papua harus tegas siapapun oknum Brimob sebagai pelaku dan harus memberikan sangsi sesuai perbuatannya,” tegasnya.

Kadepa juga empertanyakan, kenapa aparat selalu hadapi orang Papua dengan senjata di tiap saat, saat bertemu dan berhadapan lansung dengan masyarakat.

“Apakah masyarakat ini musuh negara? Kepolisian harus intropeksi diri. Kini citra kepolisian di mata rakyat tak ada artinya. Sudah tidak lagi dipercaya sebagai pelindung dan pengayom masyarakat,” katanya.

Maka, dirinya sebagai wakil rakyat di DPR Papua meminta agar para bupati di daerah harus sadar akan tugas sebagai amanah. Karena selama ini para bupati senangnya berada di Jayapura dan Jakarta. Jarang berada di daerah. Sehingga, kata dia, banyak kasus penembakan yang menewaskan orang Papua terjadi saat mereka (bupati ) tak berada di daerah.

Baca Juga:  Kronologis Tertembaknya Dua Anak Oleh Peluru Aparat di Sugapa, Intan Jaya

Baca: Kadepa: Orang Papua Banyak Ditembak Saat Pimpinan Daerah Tidak di Tempat

“Saya minta para Bupati harus sadar akan tugas sebagai amanah. Kini masyarakat ibarat anak ayam kehilangan induknya. Kebiasaan para bupati di Papua lebih jarang sekali berada dgn masyarakat di kabupatennya sebagai seorang bupati, sebagai kepala daerah. Menjaga wibawa di masyarakat amat penting, kenapa tahu jaga wibawa dikalangan elit saja, pada sesama pejabat atau di jakarta saja,” ujar Kadepa.

Baca: Ini Catatan Ulah Brimob Polda Papua di Sugapa

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaIni Catatan Ulah Brimob Polda Papua di Sugapa
Artikel berikutnyaIni Kronologis Penembakan di Sugapa Versi Keluarga Korban