Wempi Wetipo: Saya Akan Berhentikan ASN yang Tidak  Berpartisipasi di Pilkada 2018

0
3833

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Bupati Kabupaten Jayawijaya, Wempi Wetipo menyatakan akan memberhentikan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Jayawijaya dari jabatannya jika tidak memberikan suara pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 mendatang.

Hal ini disampaikan Wetipo kepada para kepala distrik dan kepala kampung se-Kabupaten Jayawijaya setelah pengukuhan tim induk pendukung Wempi Wetipo Jayawijaya periode 2018-2023 di gedung Ukumearik Asso Wamena, Selasa (27/9/2016).

Berdasarkan surat elektronik ke suarapapua.com, Wetipo mengakui berdasarkan aturan yang berlaku, kepala daerah Incumbent tidak harus mengundurkan diri melainkan mengajukan cuti pada masa kampanye berikut, sehingga ia berwenang melakukan apa saja yang hendak dilakukan.

“Saya minta tidak boleh abu-abu ya, nanti setelah Pilkada selesai saya akan kasih putus (berhentikan) dia (dari PNS). Kepala kampung siapa kalo macam-macam saya akan kasih putus ko juga. Setelah Pilkada selesai bulan Juni 2018 berarti saya masih ada waktu pimpin, itu yang saya bilang kalo kepala distrik, kepala kampung kalian keluar jalur dengan gerakan tambahan, masih ada 6 bulan saya akan kasih putus kalian satu-persatu,” tegas Wetipo.

Baca Juga:  FPD Yahukimo Aksi di Kantor KPU Papua Pegunungan Tuntut Pleno Dibatalkan

Ia juga mengingatkan kepada para kepala distrik di Jayawijaya untuk memobilisasi massa masing-masing dari setiap distrik ketika melakukan deklarasi di Jayawijaya.

ads

“Sekarang pikir baik-baik masih mau kelola uang yang pemerintah kasih atau mau cepat-cepat pensiun. Nanti kalo kepala distrik yang tidak bawa massa saya juga akan lihat,” tuturnya.

Ia juga mengakui, jika saat Pilkada berjalan tidak sesuai dengan rencana, pihaknya akan merebut sendiri suara-suara dari masyarakat jika masyarakat tidak memberikannya.

Baca Juga:  KPU Lanny Jaya Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Perolehan Suara

“Jangan bermain dengan suara di Jayawijaya, kalo kalian tidak mau kasih nanti saya akan ambil sendiri, nanti urusan dari belakangan,” ujarnya di hadapan ratusan hadirin.

Sementara, Hantor Matuan, Ketua Asosiasi 40 Kepala Distrik di Kabupaten Jayawijaya mengatakan, pihaknya tidak terima jika pembentukan tim induk Jayawijaya dilakukan tanpa melibatkan pihak pemerintah distrik dan kampung.

“Ini perasaan yang kurang bagus saya sampaikan, bahwa sebenarnya 40 kepala distrik dan 328 kampung kita duduk sama-sama bentuk tim ini. Jadi, saya tidak bisa terima undangan tapi saya harus pimpin masyarakat saya bawa kesini,” kata Matuan yang juga Kepala Distrik Napua, Jayawijaya.

Baca Juga:  Presiden Jokowi Segera Perintahkan Panglima TNI Proses Prajurit Penyiksa Warga Sipil Papua

Selain itu, Berthus Asso, ketua tim induk Jayawijaya mengakui, pembentukan tim induk sebagai bentuk balas budi kepada Wempi Wetipo atas jasanya kepada dirinya maupun masyarakat Jayawijaya

“Bapak Wempi Tuhan pake dia, sehingga saya dibentuk dan terbentuk dan nama saya besar. Sekarang saya persembahakan buat bapak, maka terbentuk tim ini,“ kata Berthus.

Pewarta: Elisa Sekenyap

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaPIK dan LP3BH Manokwari Minta Hentikan Intimidasi Terhadap Aktivis KNPB Sorong
Artikel berikutnyaDogiyai Harus Bisa Suplai Tenaga Kerja