Pasien Keluhkan Pelayanan di Puskesmas Agats

0
107

AGATS, SUARAPAPUA.com — Minimnya fasilitas kesehatan, petugas kesehatan jarang berada di tempat dan persediaan obat yang sangat minim di puskesmas Agats, kabupaten Asmat, dikeluhkan warga Agats.

Ehas Habisbom, salah satu warga asal kampung Katalina, Distrik Suru-Suru, kabupaten Asmat, saat ditemui suarapapua.com membeberkan ketika ia datang berobat di Puskesmas yang ada di kampungnya tidak bagus.

“Waktu itu saya datang dari kampung untuk berobat. Tapi pelayanan tidak baik. Petugas di puskesmas tidak biasa periksa. Dorang hanya tanya sakit apa dan sakitnya sudah berapa lama, lalu langsung kasih resep untuk ambil obat di loket tanpa melakukan pemeriksaan. Jadi, kami pulang minum obat yang dikasih itu tidak ada perubahan atau tidak pernah sembuh,” ungkapnya kepada suarapapua.com di Agats, Kamis (13/10/2016).

Baca Juga:  KPU Papua Terpaksa Ambil Alih Pleno Tingkat Kota Jayapura

Dengan pengalaman itu, kata Ehas, ketika ia dan keluarganya sakit, tidak biasa ke Puskesmas. Tetapi biasa ke Apotik untuk beli obat dan itu sedikit membantu.

“Saya sering beli obat Amoxilin, Asam Mefenamat, Parasetamol untuk saya minum kalau sakit. Kadang obat-obat ini saya bawa pulang ke kampung, supaya kalau ada yang sakit, saya kasih mereka minum,” ujarnya usai mengantar saudaranya berobat di Puskesmas Agats.

ads
Baca Juga:  Hilangnya Keadilan di PTTUN, Suku Awyu Kasasi ke MA

Ehas bercerita, beberapa bulan lalu datang lagi ke tempat yang sama untuk berobat. Dari puskesmas tersebut, petugas kesehatan yang melayani saat itu mengatakan dirinya kena HIV, sehingga diberikan obat ARV padahal tidak benar adanya.

“Lalu saya datang berobat di sini. Petugas bilang saya kena HIV, jadi saya dikasih obat ARV. Saya pulang ke Dekai jalan kaki. Setelah sampai di sana, saya periksa lagi di laboratorium. Ternyata hasilnya tidak ada HIV di saya. Saya kecewa dengan pelayanan di sini,” ungkapnya.

Dikeluhkan juga petugas medis di kampung Katalina yang kadang tidak ada di tempat. Kata dia, selama ini banyak masyarakat yang memilih ke Yahukimo dengan jalan kaki selama tiga hari untuk berobat di sana. Karena kalau ke Asmat harus naik speedboat dan perjalanannya cukup jauh untuk ke Agats.

Baca Juga:  Dua Anak Diterjang Peluru, Satu Tewas, Satu Kritis Dalam Konflik di Intan Jaya

“Saya tidak mengerti mengapa petugas kesehatan tidak pernah bertugas dengan baik. Ini adik saya sudah sakit lama, saya antar turun dengan speedboat ke Agats untuk berobat di sini, saya harap dengan obat yang diberikan suster (petugas) supaya dia bisa sembuh,” ujar Ehas.

Pewarta: Jumkon Wayap
Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaFasilitas RSUD Wamena Kurang Memadai, FMJ-PTP Soroti Pemda dan DPRD Jayawijaya
Artikel berikutnyaDari Penjara Kecil ke Penjara Besar