FIM Galang Dana Bantu Penderita Tumor di Kaimana

0
2358

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Forum Independen Mahasiswa (FIM) menggalang dana bagi penderita penyakit Tumor dan wabah TBC di kampung Kensi, Distrik Teluk Arguni, Kabupaten Kaimana, Papua Barat, Senin (17/10/2016).

Aksi kemanusiaan FIM bersama Ikatan Mahasiswa Kaimana di Jayapura itu dimulai sejak pagi tadi pada Pukul 09.00 WP bertempat di lampu merah Abepura. Aksi ini mengundang simpati warga yang melintasi ruas jalan Kotaraja, Abepura-Waena.

Baca Juga:  Pencaker Palang Kantor Gubernur Papua Barat Daya

“Hari ini kami turun ke jalan untuk galang dana bagi masyarakat di Kabupaten Kaimana khususnya di kampung Kensi yang menderita penyakit Tumor dan TBC,” kata Ndoringga Yarinap, koordinasi aksi penggalangan dana.

Meski hanya di satu titik saja, kata Yarinap, ada simpati dari warga dan hasilnya akan disalurkan ke pos induk di Manokwari sebagai pusat penggalangan dana bagi para penderita Tumor dan TBC di Kaimana.

Baca Juga:  Direpresif Aparat Kepolisian, Sejumlah Massa Aksi di Nabire Terluka

“Hasil penggalangan dana hari ini adalah Rp1.163.000,” rincinya.

ads

Sementara itu, Maickel Waryensi, ketua Ikatan Mahasiswa Kaimana di Jayapura membenarkan adanya wabah penyakit yang menyerang sedikitnya 20 kepala keluarga di kampung Kensi, Kabupaten Kaimana.

“Kami mencoba membantu para penderita itu dengan cara menggalang dana di Jayapura. Sebab, sampai saat ini belum ada penanganan medis secara serius bagi warga Kensi,” kata Waryensi kepada suarapapua.com di sela-sela aksi penggalangan dana.

Baca Juga:  Jawaban Anggota DPRP Saat Terima Aspirasi FMRPAM di Gapura Uncen

Menurutnya, sesuai laporan dari mantri Obet Jefata yang bertugas di kampung Kensi, bahwa ia mengaku sedang kewalahan menangani wabah tersebut.

“Saya sangat berharap kepada semua pihak yang peduli dengan kemanusiaan dan kesehatan agar kita sama-sama berbagi kasih kepada masyarakat Kaimana khususnya di kampung Kensi,” ucap Waryensi.

Pewarta: Harun Rumbarar

Editor: Mary Monireng

Artikel sebelumnyaRakerda GAMKI Papua Bahas Isu Lingkungan dan Hutan Adat
Artikel berikutnyaLP3BH: Antonio Guterres, “Angin Segar” Bagi HAM Papua