Jokowi ke Papua, KNPB: Itu Hanya Pencitraan!

0
3197

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Papua awal pekan ini, dikritisi Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang menilai tak membawa dampak positif bagi rakyat Papua.

Ones N. Suhuniap, sekretaris jenderal KNPB Pusat, menilai kunjungan Jokowi kali ini sama seperti kunjungan serupa sebelumnya.

KNPB bahkan menyebut kunjungan tersebut hanya pencitraan nama baik Indonesia di mata internasional setelah persoalan perjuangan West Papua dibicarakan di PBB belum lama ini.

Dalam pernyataan KNPB berjudul “Jokowi ke Papua Hanya Pencitraan Nama Baik Indonesia”, Senin (17/10/2016), secara tegas menghimbau kepada Rakyat Papua untuk tidak terlena dengan hegemoni kolonial.

“Rakyat Papua yang saya cintai, jangan pernah berharap kepada kolonial untuk sebuah perubahan,” tulisnya.

ads
Baca Juga:  MRP PBD Lecehkan Kandungan Perempuan Moi Maya Terkait Keaslian OAP Bacalon Gubernur AFU

Kedatangan Jokowi ke Papua, klaim KNPB, hanya untuk memuluskan praktik kolonialisme yang telah berakar sejak puluhan tahun silam.

“Jokowi tidak akan pernah mensejahterakan rakyat Papua. Presiden pembohong itu datang hanya salah bentuk pencitraan nama baik Indonesia di mata internasional yang saat ini sedang serius menyoroti Pelanggaran HAM di West Papua,” demikian Ones.

Untuk kesekian kalinya, Presiden Jokowi ke Papua tidak sedikitpun menyinggung janji-janjinya, salah satunya tentang penyelesaian Kasus Paniai Berdarah, sebagaimana dijanjikan dalam sambutannya pada perayaan Natal nasional di stadion Mandala Jayapura.

Jokowi datang untuk meresmikan enam infrastruktur kelistrikan di Provinsi Papua dan Papua Barat, selain beberapa agenda penting lainnya.

Baca Juga:  Amnesty Internasional: Pembebasan Pilot Philip Merupakan Momen Penting di Tengah Konflik di Papua

KNPB menurut Ones, tidak respek dengan semua tawaran Indonesia melalui presiden Jokowi maupun kaki tangannya. “Mereka hanya mau memperkokoh kolonialisme, kepentingan imperialisme dan kapitalisme global di West Papua,” ujarnya.

Rezim Jokowi-JK di mata rakyat Papua, tegas Ones, sejatinya rezim “pembunuh berdarah dingin” sama seperti para pendahulunya.

“Jokowi hentikan janji palsu kepada rakyat Papua. Hari ini rakyat Papua tidak pernah minta uang, minta pembangunan dan minta kesejahteraan yang selalu ko janjikan. Permintaan rakyat Papua adalah pengakuan hak politik dan berikan ruang bagi rakyat Papua menentukan nasibnya sendiri (Self Determination) secara demokratis melalui mekanisme referendum,” tulisnya lagi.

Baca Juga:  Buklet Umat Katolik Papua Kepada Paus: Kami Terancam Punah!

Di akhir statemen KNPB menyatakan, “Masa depan bangsa Papua adil makmur dan kebebasan abadi itu ada di dalam Papua yang merdeka.”

Presiden Jokowi bersama rombongan setelah tiba, Senin lalu, meresmikan enam proyek PLN, membagi makanan tambahan di kabupaten Jayapura, dan mengunjungi lokasi pembangunan Pasar Mama-Mama Papua di kota Jayapura.

Selanjutnya, Selasa kemarin “terbang” ke Yahukimo untuk meresmikan Bandara Nop Goliat. Di sana, Jokowi juga meresmikan program Satu Harga BBM di Papua, lantas meninjau pesawat BBM Air Tractor AT-802, dan menghadiri Pesta Bakar Batu di Dekai.

Kunjungan Jokowi kali ini dikawal ketat aparat keamanan. Sedikitnya 2.500 personel Polri dan TNI disiagakan.

Pewarta: Mary Monireng

Artikel sebelumnyaSemua Bentuk Judi di Paniai Dijalankan Aparat Keamanan
Artikel berikutnyaBesok LP3BH Koordinir Aksi Damai HAM Papua