Demo di KJRI Australia, Satu Aktivis Papua Ditangkap

1
2674
Rakyat Papua dan pendukung pembebesan rakyat Papua saat demonstrasi di depan KJRI Australia. (IST)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Tiga puluhan demonstran pendukung Papua Merdeka melakukan demonstrasi di depan Konsulat Jenderal Republik Indonesia, Queens Rd Melbourne dan dikabarkan satu orang ditangkap oleh kepolisian Australia.

Dalam siaran pers yang diterima suarapapua.com pada Rabu (11/1/2-17) menjelaskn, sekitar pukul 10 pagi ini Papua Barat anggota dan pendukung masyarakat berkumpul di gerbang Konsulat Indonesia di Queens Rd Melbourne untuk memprotes kekejaman hak asasi manusia yang sedang berlangsung di wilayah yang disengketakan.

Tiga puluh pengunjuk rasa terbungkus bendera dan spanduk di depan pintu masuk ke Konsulat sebagai polisi berjuang untuk mencegah orang dari ‘penguncian pada’ ke gerbang.

Baca Juga:  KPU Yahukimo Gelar Acara Pelepasan Logistik untuk Didistribusikan Ke 51 Distrik

Gerakan Pembebasan Serikat untuk Papua Barat ULMP Executive tinggal di pengasingan, Jakob Rumbiak, menghadiri rapat umum tersebut dan mengeluarkan pernyataan yang menyerukan Indonesia untuk menghormati prinsip dasar sendiri, Panca Sila, dan untuk masuk ke dalam dialog dengan aktivis kemerdekaan Papua Barat.

“Salah satu pengunjuk rasa perempuan itu dibawa pergi dari gerbang oleh polisi, namun tidak ditahan. Namun satu aktivis berpakaian celana tempur Australia dan gaun kepala Papua Barat tradisional ditangkap saat ia berbaring berlumuran darah tiruan di tanah sebelum bendera Papua Barat,” katanya.

ads
Baca Juga:  Meski Dibubarkan, Struktur Kerja ULMWP Resmi Dikukuhkan dari Tempat Lain

Orang yang ditangkap adalah salah satu dari 43 orang Papua Barat tiba di Cape York dengan kano pada 17 Januari 2007. Katanya, Pribumi Papua Barat adalah satu-satunya orang yang ditangkap di protes.

Dikatakan, penasehat hukum untuk kelompok protes diberitahu oleh Polisi Victoria bahwa Australia adalah ‘di bawah tekanan’ untuk menangkap pengunjuk rasa karena kemarahan Indonesia atas kegiatan gerakan kemerdekaan Papua Barat.Ricky Rumbiak, aktivis Papua Barat pada protes hari ini.

Baca Juga:  Peringatan IWD Menjadi Alarm Pergerakan Perempuan Kawal Segala Bentuk Diskriminasi Gender

“Indonesia perlu menghormati kedaulatan Australia, sama seperti mereka harus menghormati kedaulatan Papua Barat. Sebagai masyarakat adat Papua Barat kita berhak untuk menentukan nasib sendiri, perdamaian, kesehatan dan keselamatan di negeri kita sendiri.kita di sini hari ini untuk menuntut penarikan segera pasukan Indonesia dari Papua Barat dan transisi ke asli, demokrasi damai,” katanya.

 

Redaksi

Artikel sebelumnyaAlumni dan Mantan Pimpinan Mahasiswa Uncen Harap Tak Ada Pemalangan Kampus di Tahun 2017
Artikel berikutnyaLP3BH: Pelanggaran HAM Meningkat di Papua pada 2016