USAID Bersama Gelar Presentase Hasil Study Kesehatan Hidup di Jayawijaya

0
2502

WAMENA, SUARAPAPUA.com — United National Development Programe (UNDP) bersama USAID Amerika gelar Presentasi Tentang Hasil Study Kesehatan dan Pengalaman Hidup Laki-Laki serta Perempuan di empat Kabupaten di Provinsi Papua dan Papua Barat di aula hotel Balim Pilamo Wamena, Kamis (19/1/2017).

Fokus lokasi pelaksanaan study kasus ini dilakukan di Kabupaten Jayapura dan Jayawijaya untuk Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat di Kabupaten Manokwari dan Sorong pada 29 Maret hingga 24 April 2016.

Inti dari study kasus atau survey ini terfokus pada relasi gender yang terdapat pada masyarakat di empat kabupaten tersebut dan juga pemahaman pihak-pihak yang terlibat dalam kejadian kekerasan berbasis gender, termasuk penyintas, pelaku dan saksi.

Asisten satu Setda Kabupaten Jayawijaya, Drs.Tinggal Wusono saat membuka kegiatan tersebut mengatakan, pihaknya patut berterima kasih karena program kerja USAID bersama yang berfokus melihat persoalan gender ini bisa ada di Kabupaten Jayawijaya.

Baca Juga:  PGGY Kebumikan Dua Jasad Pasca Ditembak Satgas ODC di Dekai

Namun demikian, Tinggal Wusono mengakui setiap tahun kasus kekerasan terhadap perempuan di tingkat kabupaten, provinsi mapun pusat terus meningkat, walaupun jika dilihat dari komitment Pemerintah Indonesia yang mana telah meratifikasi undang-undang internasional mengenai Hak Asasi Manusia (HAM) yang diimplementasikan dengan mengeluarkannya undang-undang nomor 23 tahun 2004 tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

ads

“Tetapi pada pelaksanaanya kekerasan ini tidak kunjung berkurang. Terkait dengan itu SKDP yang berkepentingan nanti kedepan dengan hasil yang dipresentasikan hari ini bisa diurai secara baik sehingga nanti potret awal itu kalau bisa kita bisa kurangi bersama. Saya berharap USAID bersama SKDP bisa ada keterpadun program untuk lima tahun kedepan walaupun ada program lain,”  kata Tinggal Wusono.

Ia juga berharap supaya pihak BPS Jayawijaya, pihak Polres dan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPP dan KB) Jayawijaya untuk bersumbangsi kaitanya dengan program penanganan kekerasan terhadap perempuan. Selain itu, ia meminta supaya tingkatkan komunikasi dan koordinasi dalam melaksanakan program supaya apa yang diharapkan, baik USAID maupun SKPD bisa maksimalkan dengan baik.

Baca Juga:  Tragedi Penembakan Massa Aksi di Dekai 15 Maret 2022 Diminta Diungkap

David Hoffman, Director Office of Democracy Rights and Governance (DRG) USAID di Jakarta mengakui, kegiatan hari ini adalah mempresentasikan hasil study yang sudah dilakukan sebagai basis dan dasar sebagai program USAID bersama yang beru berjalan untuk bagaimana menjalankan program lima tahun kedepan berdasarkan data yang sudah dilakukan study ini.

“Terutama isu mengenai gender ini isu yang sangat sensitif, sehingga kita tidak bisa jalankan program atas dasar rumor atau hanya gossip atau data-data yang tidak falid, maka kita lakukan ini supaya data falid itu bisa digunakan untuk program yang direncanakan kedepan,” kata David Hoffman.

Baca Juga:  Badan Pelayan Baru Jemaat Gereja Baptis Subaga Wamena Terbentuk

Untuk pertama melakukan pendataan, kata Hoffman, dilakukan oleh UNDP yang melakukan kontak dengan BPS di Kabupaten masing-masing yang bekerja sama dengan satu LSM berbasis gender di Djokja serta phisikolog.

“Ya kita tahu bersama Papua merupakan tempat yang tidak di update secara baik, sehingga membantu juga dengan methodologi penelitian yang baik kedepan,” jelas Hoffman.

Survei yang dilakukan di Kabupaten Jayawijaya hanya terfokus pada dua distrik sebagai sampel, yaitu distrik Wamena kota dan distrik Asologaima. Sementara waktu pelaksanaan kegiatan presentasi hasil study atau survey kasus gender ini dilakukan dua hari, Kamis (19/1/2017) dan Jumat (20/1/2017) dengan dilakukan juga diskusi tindak lanjut.

 

Pewarta : Elisa Sekenyap

 

 

Artikel sebelumnyaPlt. Bupati Intan Jaya Berharap KPU dan Panwas Intan Jaya Kerja Transparan
Artikel berikutnyaMasyarakat Adat Yapen: Kami Ingin Pemetaan Wilayah Adat