NABIRE, SUARAPAPUA.com — Bupati Kabupaten Nabire, Isaias Douw menghimbau kepada masyarakat di kabupaten setempat yang memiliki kios dan toko untuk menutupnya dibawa pukul 7 sampai 8 malam waktu Papua.
Himbuan ini disampaikan bupati secara lisan saat menyampaikan sambutan dalam acara syukuran peresmian “Pondok Laser” Anak – Anak Binaan Polres Nabire, pada Senin (6/2/2017), di Pasar Karang Tumaritis, Nabire, Papua.
Menurut Douw, akibat dari menjual lem aibon kepada anak-anak bawah umur dan banyak generasi muda berusia remaja telah kehilangan masa depannya.
“Untuk itu saya himbau dibawah jam 7 atau 8 malam, semua kios dan toko tanpa terkecuali harus sudah ditutup. Dan lebih bagus lagi kalau tidak jual lem aibon kepada anak-anak” katanya.
Karena, kata bupati, anak-anak yang kedapatan sedang isap lem aibon, setelah ditangkap selalu mengaku membelinya di kios dan di toko.
“Jadi, mulai malam nanti kami akan kontrol. Yang buka lebih dari jam yang saya bilang, nanti lihat saja,” tegasnya.
Lebih lanjut, kepada suarapapua.com, menjelaskan, upaya-upaya meminimalisir penjualan lem aibon di kios dan di toko-toko akan dilakukan dalam waktu dekat.
“Selain kontrol tiap malam, kami akan datangi dan periksa semua kios dan tokoh dalam waktu dekat. Yang jual lem aibon akan kami sita,” ungkapnya menjawab pertanyaan media ini, usia acara.
Terkait itu, kapolres Nabire, Semmy Rony Abaa mengatakan akan menempatkan anak buahnya ditempat-tempat yang paling banyak dijumpai pesta lem aibon,
“Demi menciptakan kamtibmas di Nabire, akan kami kontrol terus dengan patroli terutama ditempat-tempat yang kami anggap rawan akan pesta lem aibon dan lainnya,” pungkasnya.
Pewarta: Stefanus Yogi
Editor: Arnold Belau