Nasional & DuniaKisah Pilu Puluhan Anak Papua di Kanada

Kisah Pilu Puluhan Anak Papua di Kanada

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Sakit hati dan derai air mata 35 anak Papua yang sedang belajar di Kanada, belum direspons Pemerintah Provinsi Papua. Biaya hidup yang dijanjikan akan segera dikirim, ternyata tak ditepati.

Dari 35 orang yang dikirim pemerintah daerah, 15 anak SMA (Bronte College) dan 20 orang kuliah di University (Humber College).

“Kurang lebih tiga bulan terakhir ini kami belum menerima biaya studi dan biaya hidup kami,” salah satu mahasiswa Papua di Kanada menulisnya dalam surat elektronik ke redaksi suarapapua.com, pekan lalu.

Kesulitan finansial jelas berdampak pada kondisi belajar mereka di sekolah, kampus maupun di tempat tinggal. Bahkan, kata sumber yang tak sudi disebutkan namanya atas permintaannya, sebagian besar dari pelajar dan mahasiswa Papua yang ada di Kanada sudah tak melanjutkan kuliah lagi.

Baca Juga:  TETAP BERLAWAN: Catatan Akhir Tahun Yayasan Pusaka Bentala Rakyat 2023

“Ada juga yang membatalkan semester, lebih mirisnya ada yang dikeluarkan dari kelas untuk tidak mengikuti pelajaran karena belum memperpanjang izin tinggal atau Visa. Mau urus Visa tentu butuhkan uang,” tulisnya.

Alasan lain beberapa orang sudah dikeluarkan oleh pihak pemilik rumah kos karena yang bersangkutan terlambat membayar biaya sewa. Selain itu, masih banyak persoalan lainnya.

“Ini keluhan yang sedang kami alami saat ini, sejak tiga bulan lalu. Kami keluhkan bantuan beasiswa yang masih belum dikirim,” lanjutnya.

Baca Juga:  Berlakukan Operasi Habema, ULMWP: Militerisme di Papua Barat Bukan Solusi

Mereka mengeluhkan terlambatnya pengiriman biaya bantuan beasiswa dari pemerintah provinsi Papua, dalam hal ini BPSDM.

“Walaupun berulang kali kami berusaha untuk menghubungi mereka melalui email, tetapi tanggapan yang kami terima dari pihak BPSDM adalah mereka menjanjikan akan mengirimkannya dalam minggu ketiga Januari 2017. Tetapi sebagaimana kita ketahui bahwa sekarang sudah awal Februari 3017. Dampak dari itu, kami telah dan sedang alami banyak hal yang sudah kami beberkan tadi.”

Tak hanya mereka. Para mahasiswa dan pelajar Papua di Amerika Serikat juga mengalami nasib yang sama. (Baca juga: Dua Siswa Papua Terpaksa Pulang Dari Amerika, Lainnya Masih Merana)

Baca Juga:  Komisi HAM PBB Minta Indonesia Izinkan Akses Kemanusiaan Kepada Pengungsi Internal di Papua

Di tengah situasi yang tak menentu, anak-anak Papua di Kanada merasa bersyukur pada Tuhan, karena ada perhatian dari KJRI Indonesia yang ada di Toronto dan pihak Gereja yang selama dua bulan terakhir ini membantu kebutuhan mereka berupa makanan dan perlengkapan mandi.

Bantuan tersebut bagi mereka sebagai wujud kemurahan Tuhan yang patut disyukurinya sambil menanti beasiswa pemerintah daerah.

 

Pewarta: Mary Monireng

 

5 KOMENTAR

Terkini

Populer Minggu Ini:

Ancaman Bougainville Untuk Melewati Parlemen PNG Dalam Kebuntuan Kemerdekaan

0
"Setiap kali kami memberikan suara di JSB [pertemuan Badan Pengawas Bersama yang melibatkan kedua pemerintah], kami membuat komitmen dan kami mengatakan bahwa semua hal ini perlu diperhatikan dan ketika kami kembali ke JSB berikutnya, isu-isu yang sama masih mengotori agenda JSB, karena tampaknya tidak ada yang mengatasinya."

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.