ULMWP Minta Dukungan Rakyat Papua

1
2869

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Pimpinan United Liberation Movement for West Papua New (ULMWP) menegaskan sikap politik dalam perjuangannya membutuhkan dukungan seluruh rakyat alam semesta untuk menggapai tujuan bersama.

Octovianus Mote, sekretaris jenderal ULMWP mengatakan, dukungan rakyat dalam berbagai bentuk, tentunya dengan doa, puasa, juga sumbangan dana untuk kemajuan perjuangan bangsa Papua Barat.

Ia menjelaskan, dalam pertemuan lalu wakil-wakil bangsa Papua berkumpul di Port Vila Vanuatu, meletakkan dasar, menyerahkan Noken sesuai adat orang Melanesia dengan apa yang bisa kita kumpulkan.

“Saat menyerahkan noken itu, saya sudah berjanji bahwa dalam waktu dekat kami akan kembali dengan noken yang isinya lebih banyak. Sekali lagi mulai tahun ini, bangsa Papua sudah secara sah sudah ikut bertanggungjawab atas urusan rumah tangga Sekretariat dan Program Kerja daripada MSG sebagai rumah adat atau Nakamal bangsa-bangsa Melanesia,” ungkap Mote, dikutip dari pidatonya pada kegiatan syukuran hasil kerja ULMWP tahun 2016, yang juga diterima media ini, kemarin.

Baca Juga:  Pacific Network on Globalisation Desak Indonesia Izinkan Misi HAM PBB ke West Papua

Mencermati perkembangan politik saat ini, seluruh rakyat bangsa Papua diminta menggalang sumbangan yang selanjutnya digunakan dalam perjuangan. “Dengan mengumpulkan uang agar kita isi dalam noken bangsa Papua dan kita serahkan kepada Sekretariat MSG dalam waktu dekat,” pintanya.

ads

Mote atas nama ULMWP mengajak semua bangkit untuk tunjukkan kepada saudara-saudara kita bahwa orang Papua tidak datang kosong. “Sekalipun negeri kami dibawah jajahan Indonesia, kita mampu mengumpulkan dana guna membiayai sekretariat MSG dan program kerja bangsa Papua melalui pimpinan ULMWP sudah ikut merumuskan dalam pertemuan tahunan MSG.”

Disarankan, sumbangan disalurkan melalui Tim Kerja ULMWP yang berada di Tanah Papua maupun melalui bendahara ULMWP yakni Lewis Prai dan Bernarda Edowai di Australia.

“Dukungan dana, doa dan puasa dari seluruh bangsa Papua semakin kita butuhkan karena kemerdekaan bukan merupakan sesuatu yang gratis, kita terima begitu saja dengan lakukan demo keliling apalagi sekedar bicara di aneka sosial media. Ia bukan buah dari aduh pendapat siapa yang memiliki konsep perjuangan terbaik melainkan ia merupakan buah dari perjuangan yang serempak melalui publik Awareness, kampanye penyiaran akan masalah Papua di seluruh dunia dan kerja-kerja lobby secara diam ke berbagai negara di dunia,” ungkap Mote.

Baca Juga:  Berlakukan Operasi Habema, ULMWP: Militerisme di Papua Barat Bukan Solusi

Kedua jalan ini menurut dia, sama pentingnya dan perlu dilakukan secara bersamaan. “Sekali lagi, kemajuan perjuangan sangat ditentukan oleh dukungan gerakan doa dan puasa serta dana dari seluruh rakyat Bangsa Papua dan pendukungnya.”

Dukungan tersebut semakin penting karena dalam tahun ini ULMWP bukan lagi fokus membangun wadah organisasi ULMWP, juga bukan hanya meyakinkan negara-negara Melanesia dan Negara Mikronesia dan Polinesia di Pasifik, melainkan sudah bergeser ke dunia Internasional.

Baca Juga:  Paus Fransiskus Segera Kunjungi Indonesia, Pemerintah Siap Sambut

“Target kita tahun ini sudah harus menjangkau Negara-Negara di belahan bumi lainnya. Target ini merupakan keputusan bersama Eksekutif ULMWP dan Tim Kerja dari tanah air dalam pertengahan tahun 2016 di Honiara, ibukota Negara Solomon Island,” jelasnya.

Jika tahun lalu ada 7 negara yang berdiri angkat masalah Papua, kata Mote, tantangan saat ini jumlahnya meningkat di Sidang Umum PBB, September 2017. “Itulah ukuran kemajuan politik kita dan kemajuan itu sekali lagi sangat tergantung pada dukungan Anda dalam doa dan puasa secara bulat dan tidak putus-putusnya.”

Selain itu, ULMWP ajak galang dukungan bagi penentuan nasib sendiri bangsa Papua dengan ikut menandatangani dan menyebarkan petisi melalui internet. “Dan yang amat penting adalah sumbangan dukungan dana, karena sekali lagi kita perlu biayai para diplomat kita keliling ke berbagai negara di dunia,” imbuh Mote.

Pewarta: Mary Monireng

Artikel sebelumnyaSekjen ULMWP: Jangan Percaya Propaganda Murahan Kolonial!
Artikel berikutnyaSemua Anak Papua di Luar Negeri Menunggu Beasiswa Pemprov