BeritaLogistik Pilkada Dogiyai, dari 10 Distrik Disebar ke 292 TPS

Logistik Pilkada Dogiyai, dari 10 Distrik Disebar ke 292 TPS

DOGIYAI, SUARAPAPUA.com — Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak di Kabupaten Dogiyai dipastikan siap dilaksanakan sesuai jadual nasional, 15 Februari 2017. Ini setelah logistik Pilkada sudah tiba di 10 distrik dan dibagikan ke 292 tempat pemungutan suara (TPS).

Mozes Magai, ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Dogiyai, mengatakan, sejak beberapa hari lalu logistik Pilkada sudah didistribusikan ke tingkat PPD dan selanjutnya sehari sebelum pemungutan suara diterima Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), atau petugas paling bawah yang bertugas di TPS.

“Logistik sudah kita distribusikan, untuk distrik yang tidak dapat dijangkau dengan jalan darat, yaitu Sukikai Selatan, Piyaiye, Mapia Barat, dan Mapia Tengah, hari Sabtu (11/2/2017) sudah diangkut dengan helikopter. Ada beberapa kali penerbangan ke distrik-distrik yang jauh,” jelasnya kepada wartawan di halaman kantor KPU Dogiyai.

Baca Juga:  Berlakukan Operasi Habema, ULMWP: Militerisme di Papua Barat Bukan Solusi

Selanjutnya logistik Pilkada untuk enam distrik (Mapia, Dogiyai, Kamu Selatan, Kamu Timur, Kamu Utara dan Kamu), kata Magai, karena dapat ditempuh dengan jalan darat, pihaknya sudah tuntaskan pada hari Senin (13/2/2017) kemarin.

Ia menjelaskan, mulai dari pergeseran logistik Pilkada dari Nabire ke Dogiyai dan proses pendistribusiannya dikawal ketat aparat keamanan. Bersamaan pula PPD, PPS, KPPS maupun petugas logistik serta staf sekretariat KPU diberangkatkan dengan helikopter ke empat distrik jauh.

“Terima kasih atas partisipasi dari semua pihak dalam seluruh tahapan Pilkada. Dan, besok hari Rabu semua siap sukseskan Pilkada. Rakyat akan memilih bupati dan wakil bupati Kabupaten Dogiyai periode 2017-2022,” tandas Magai.

Baca Juga:  KPU dan Bawaslu PBD Akan Tindaklanjuti Aspirasi 12 Parpol

KPU menghimbau penyelenggara Pilkada tingkat bawah (PPD, PPS dan KPPS) agar tetap menjalankan tugas sesuai aturan. Wajib netral, tidak memihak kepada siapapun.

Terpisah, AKBP Semmy Ronny Thabaa, Kapolres Nabire, membenarkan, beberapa distrik yang sulit dijangkau kendaraan darat, logistik telah diangkut menggunakan helikopter pada hari Sabtu lalu. Begitupun distrik-distrik lainnya juga sudah selesai. Tinggal warga pemilih menyalurkan hak pilih di TPS yang disediakan pihak penyelenggara.

“Kami mengawal dan pada intinya logistik Pilkada Dogiyai sudah aman,” ujarnya.

Kapolres juga menyatakan siap mengamankan pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Dogiyai.

“Saya telah membawa naik personil saya untuk mengamankan Pilkada Kabupaten Dogiyai. Personil ditugaskan ke setiap distrik dan setiap TPS, untuk menjaga ketat logistik hingga pemilihannya pada tanggal 15 Februari 2017,” tutur Semmy.

Baca Juga:  KKB Minta Komisi Tinggi HAM Investigasi Kasus Penyiksaan OAP

Dengan penugasan personilnya, Kapolres optimis pesta demokrasi ini akan berlangsung aman, lancar dan damai.

“Yang jelas personil akan kawal ketat, agar Pilkada di Kabupaten Dogiyai berjalan aman sesuai aturan Pilkada serentak,” tegasnya sembari meminta dukungan dari berbagai pihak termasuk masyarakat setempat.

Pilkada serentak di Kabupaten Dogiyai tahun 2017 diikuti empat pasangan calon, yakni nomor urut 1 Yakobus Dumupa-Oskar Makai (PKB, Gerindra, PDI-P), nomor urut 2 Anthon Iyowau-Yanuarius Tigi (PKS), nomor urut 3 Fransisco Tebai-Benediktus Kotouki (Independen), dan nomor urut 4 Markus Waine-Angkian Goo (Hanura).

Di Pilkada kali ini, KPU Dogiyai menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 122.128 orang.

Pewarta: Agustinus Dogomo
Editor: Mary Monireng

Terkini

Populer Minggu Ini:

ULMWP Mengutuk Tindakan TNI Tak Berperikemanusiaan di Puncak Papua

0
“Mengutuk keras tindakan militer Indonesia terhadap warga sipil seperti ini di West Papua. Tindakan macam ini telah melanggar nilai kemanusiaan. Hukum manapun tidak membenarkan tindakan penyiksaan keji seperti terlihat dalam dua cuplikan video yang sedang viral,” ujar Menase Tabuni, presiden eksekutif ULMWP.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.