Tanah PapuaMeepagoGuru YPPK Dekenat KAMAPI Gelar Ret-Ret di Bomomani

Guru YPPK Dekenat KAMAPI Gelar Ret-Ret di Bomomani

SUARAPAPUA.com-— Bertempat di Aula Maria Menerima Kabar Gembira, Bomomani, guru-guru sekolah YPPK se Dekenat Kamuu Mapia gelar ret-ret. 

Ret-ret itu dilakukan untuk sosialisasi dan terjemahkan himbauan Keuskupan Timika yang telah mengeluarkan Gerakan Tungku Api Dalam Keluarga. Dan gerakan tersebut dipindahkan ke sekolah. Sebab sekolah bukan hanya tempat kegiatan belajar mengajar saja, tetapi tempat pendidikan.

Pastor Lucky, sebagai pemateri pertama dihadapan guru-guru TK, SD, SMP Yayasan Pendidikan dan Persekolahaan Katolik Se-Dekenat KAMAPI di Aula Maria Menerima Kabar Gembira, Bomomani, Dogiyai, Papua, pada hari Selasa (28/03/2017) mengatakan guru harus menjadi pendidik, pengarah, peneliti, pengevaluasi.

Baca Juga:  Tak Patuhi Aturan, 38 Anggota PPD di Intan Jaya Diberhentikan Sementara

Selanjutnya, menurut pater Lucky, menjadi guru bukan sekedar profesi tetapi benar-benar menjadi pendidik, pengarah.

Sementara itu, pater Biru Kira mengatakan ada dua hal yang dapat menyelesaikan masalah di tanah Papua. Yakni pendidikan dan pembangunan tempat sejarah menjadi tempat siarah.

Pastor Paroki Modio ini juga mengatakan, yang menjadi guru harus teruji kualitasnya dan harus sehat secara jasmani, rohani, spiritual dan fisik serta harus pekerja keras dalam hal mendidik.

Baca Juga:  Freeport Setor Rp3,35 Triliun Bagian Daerah atas Keuntungan Bersih 2023

Selain itu, kata dia, guru diharapkan bisa menjadi penjala anak-anak yang usia sekolah yang selama ini tidak mengenyam pendidikan di bangku sekolah.

Sesungguhnya untuk melihat kondisi Papua umumnya dan khususnya Kabupaten Dogiyai, guru harus mendidik anak agar lebih mampu berbicara di tempat-tempa umum tentang keadilan dan kebenaran di Tanah Papua.
Mendidik anak Papua, harus dididik agar mampu secara intelektual.  Selain itu dididik supaya harus berani tampil dan berbicara tentang kebenaran dan keadilan di Tanah Papua.

Baca Juga:  Gawat! Di Mimika, 2.500 Ekor Babi Mati Terserang Virus ASF

Pewarta: Agustinus Dogomo

Editor: Arnold Belau

1 KOMENTAR

Terkini

Populer Minggu Ini:

Kadis PUPR Sorsel Diduga Terlibat Politik Praktis, Obaja: Harus Dinonaktifkan

0
Kadis PUPR Sorsel Diduga Terlibat Politik Praktis, Obaja: Harus Dinonaktifkan SORONG, SUARAPAPUA.com --- Bupati Sorong Selatan, Papua Barat Daya, didesak untuk segera mencopot jabatan kepala dinas PUPR karena diduga telah melanggar kode etik ASN. Dengan menggunakan kemeja lengan pendek warna kuning dan tersemat lambang partai Golkar, Kadis PUPR Sorong Selatan (Sorsel) menghadiri acara silaturahmi Bacakada dan Bacawakada, mendengarkan arahan ketua umum Airlangga Hartarto dirangkaikan dengan buka puasa di kantor DPP Golkar. Obaja Saflesa, salah satu intelektual muda Sorong Selatan, mengatakan, kehadiran ASN aktif dalam acara silatuhrami itu dapat diduga terlibat politik praktis karena suasana politik menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang dilaksanakan secara serentak tanggal 27 November 2024 mulai memanas. “ASN harus netral. Kalau mau bertarung dalam Pilkada serentak tahun 2024 di kabupaten Sorong Selatan, sebaiknya segera mengajukan permohonan pengunduran diri supaya bupati menunjuk pelaksana tugas agar program di OPD tersebut berjalan baik,” ujar Obaja Saflesa kepada suarapapua.com di Sorong, Sabtu (20/4/2024).

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.