Partai Final Turnamen Bupati Yahukimo Cup Berakhir Ricuh

0
2727

YAHUKIMO,SUARAPAPUA.com — Pertandingan partai final sepakbola wanita, Bupati Yahukimo Cup antara Galanita Lani dengan Yally Putri yang diselenggarakan pada 12 April di lapangan sepak bola Dekai, Yahukimo, Papua, berakhir ricuh karena wasit dianggap memihak salah satu tim.

Kericuhan berawal dari keputusan wasit yang meniup pluit panjang di daerah terlarang yang digawangi tim Lani. Karena tidak terima dengan keputusan wasit itu, suporter dari Lani putri masuk ke lapangan dan memukul wasit. Sedangkan hasil sementara di babak pertama, Yally Putri menang 1-0 atas Galanita Lani.

“Keributan yang berakhir dengan ricuh terjadi karena supporter tim Galanita Lani masuk lapangan dan mau melakukukan pemukulan terhadap wasit. Itu mungkin karena pelanggaran pertama dilakukan oleh pemain dari Yally Putri namun wasit biarkan. Ini hanya kesalahan pahaman dari pendukung tim Galanita Lani,” jelas Anis Kogoya, salah satu panitia yang memberikan penjelasan kepada wakil bupati di ruang pertemuan Kapolres Yahukimo.

Baca Juga:  Roda Pemerintahan di Kabupaten Lanny Jaya Jangan Macet Ulah Satu Dua Orang Berkepentingan

Albert Nawa, wasit yang memimpin laga saat itu menjelaskan, dirinya tidak ada kepententingan apa pun dengan salah satu tim, bahkan hubungan keluarga dengan pemain-pemin pun tidak ada. Ia mengaku, hanya menjalankan tugas sebagai wasit di lapangan hijau.

“Jadi saya di beri kepercayaan oleh kordinator umum untuk jadi wasit saat laga final antara Galanita Lani dan Putri Yally bertanding. Sebagai wasit saya berada di psosisi netral dan tidak memihak pada siapa pun. Kalau ada pelanggaran, saya nyatakan salah dan yang benar saya nyatakan benar. Itu yang saya lakukan,” katanya.

ads
Baca Juga:  Siapa Saja Pemain Persipura di Kompetisi Liga 2 Musim 2024/2025?

Albert berpendapat, semua oarang berpikir bahwa wasit membelah salah satu tim. Padahal tidak sama sekali.

“Saya sudah ada di daerah finalti lebih dulan dari pemain. Setelah tendang pun saya sudah melihat bahwa itu bukan hands ball padahal kena paha. Ini yang tim Galanita Lani berfikir bahwa hands dan seharusnya mendapat tendangan finalti,” katanya.

“Keputusan itu yang diprotes dan saya diserang. Saya kena pukulan tiga kali tetapi berusaha hindari sehingga dari situlah kemudian terjadi kericuhan dan terjadi saling lempar,” jelasnya.

Wakil bupati Yahukimo, Yulianus Heluka mengatakan, dalam kericuan kemarin sudah ada data bahwa 13 orang menjadi korban. Untuk korban sendiri, kata dia, untuk yang mengalami luka berat akan dirujuk ke Jayapura, sedangkan yang luka ringan akan ditangani di Yahukimo.

Baca Juga:  Jemput Natal 2024, Himpunan Pemuda Seni Kreatif Lanny Jaya Bersihkan Tugu Tiom

Dikatakan, turnamen yang digelar kemarin merupakan ivent resmi pemeritah kab. Yahukimo. Untuk itu, dalam kondisi apa pun pemerintah kab. Yahukimo akan tangani dan selesaikan masalah yang terjadi.

“Semua yang kenah lemparan batu bahkan kayu akibat bentrok kemarin, akan kita selesaikan. Untuk dua orang yang sedang dalam perawatan medis, pemkab Yahukimo akan kirim ke Jayaura,“ ungkapnya.

Selain itu, Yahudi Pusop, tenaga medis di RSUD Yahukimo menjelaskan, setelah kericuhan terjadi, pihak rumah sakit terima sembilan pasien. Tujuh pasien luka ringan dan dua pasien luka berat. Dua pasien tersebut akan dirujuk ke Jayapura.

“Jadi kita di sini hanya merawat pasien yang jadi korban kericuhan kemarin. Korban yang kami tangani hanya sembilan orang,” katanya.

 

Pewarta: Ardi Bayage

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaFoto: Banyak Anak Usia Dini di Werbes Butuh Perhatian Pemkab Tambrauw
Artikel berikutnyaYesus dan Kebangkitan Papua