Anggota Polisi Larang Empat Wartawan Liput Launching Hercules di Yahukimo

0
2315

YAHUKIMO, SUARAPAPUA.com — Empat wartawan yang bertugas di Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, dilarang meliput kegiatan launching pendaratan pertama pesawat Hercules milik Tentara Nasional Angkatan (TNI-AU) di bandar udara Nop Goliat Dekai, Sabtu (15/4/2017) pagi.

Wartawan Kabar Kampung dan Jubi yang hendak masuk melakukan peliputan, tidak diperbolehkan oleh anggota Polisi yang bertugas di Bandara Dekai.

Herens Lokon, wartawan Kabar Kampung, menjelaskan, ia bersama Yonatan Itlai, pimpinan redaksi Kabar Kampung, tak diijinkan meliput.

“Kami dua datang liput. Sampai di depan pintu masuk keberangkatan, dua anggota Polres Yahukimo, salah satu bernama Raden mengatakan tidak diijinkan masuk dan tidak ada surat perintah dari pihak bandara,” kata Herens.

Baca Juga:  Berlakukan Operasi Habema, ULMWP: Militerisme di Papua Barat Bukan Solusi

Tindakan tersebut sangat disesalkan karena sudah menghambat kerja wartawan.

ads

“Kita ini melakukan tugas jurnalistik untuk mengangkat nama daerah melalui media. Alasan tidak jelas, mungkin karena mereka tidak kenal atau tidak mengerti pekerjaan wartawan? Saya juga bingung dengan larangan ini,” tuturnya.

Wartawan di Kabupaten Yahukimo tak banyak. Semuanya anak asli Yahukimo. Identitas dan aktivitas jurnalistiknya jelas.

“Mungkin mereka baru ditugaskan, jadi saya dilarang masuk untuk liput,” kesal Lokon.

Piter Lokon dari Jubi dan Ardi Bayage dari suarapapua.com pun mengalami nasib sama. Keduanya tak diijinkan oleh anggota Brimob.

“Saya tanya kepada petugas bahwa pesawat sudah masuk, jadi kami mau liput sekaligus ambil gambar karena sebelumnya sudah wawancara dengan Kepala Dinas Perhubungan Yakober Mandila ST, terkait pesawat yang akan mendarat. Tetapi Raden, anggota Brimob tetap bersikap tegas,” jelas Piter.

Baca Juga:  Soal Pembentukan Koops Habema, Usman: Pemerintah Perlu Konsisten Pada Ucapan dan Pilihan Kebijakan

Meskipun petugas Bandara mempersilakan wartawan meliput, dua oknum aparat tersebut tetap melarang.

“Saya kesal dengan tindakan dari Raden dan Amin. Larang kami masuk liput, padahal saya sudah satu tahun lebih menjalankan tugas jurnalistik di Yahukimo. Masyarakat juga kenal saya dari Jubi, mungkin anggota itu baru bertugaskah? Aneh sekali,” ungkapnya heran.

Terpisah, Yakober Mandila, Kepala Dinas Perhubungan Yahukimo menegaskan tak pernah larang wartawan.

“Kami tidak pernah perintahkan. Itu tindakan oknum keamanan. Kami malah lebih senang karena media ada untuk mengangkat nama daerah ini. Saya tidak larang kalian liput,” kata Mandila.

Baca Juga:  Beredar Seruan dan Himbauan Lagi, ULMWP: Itu Hoax!

Tindakan pelarangan itu disesalkan Wakil Polres Yahukimo karena terkesan membatasi aktivitas wartawan di lapangan.

Menurutnya, sikap anggota yang demikian tak dibenarkan. Selaku pimpinan tak pernah melarang pers. Hanya kemungkinan anggota tersebut sementara sibuk layani orang di pintu masuk.

“Selama ini tidak pernah instruksikan anggota kami larang wartawan. Itu tidak ada. Kita saling mendukung, tujuan kita semua baik,” kata Wakapolres.

Sekedar diketahui, Hercules TNI-AU mendarat pertama kali di bandara Nop Goliat Dekai untuk mendukung percepatan pembangunan di Kabupaten Yahukimo. Launching diadakan sebagai bagian dari satu tahun kepemimpinan Abock Busup dan Yulianus Heluka.

Pewarta: Ardi Bayage

Artikel sebelumnyaSanggar Tari Yanung Yarma Minta Perhatian Pemda Keerom
Artikel berikutnyaPesawat Hercules Mendarat Perdana di Yahukimo