BeritaGratis, Hercules dari Dekai Angkut 60 Penumpang ke Sentani

Gratis, Hercules dari Dekai Angkut 60 Penumpang ke Sentani

YAHUKIMO, SUARAPAPUA.com — Usai launching pesawat Hercules seri A-1332 milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU) yang mendarat pertama kali di Bandar Udara Nop Goliat, Dekai, Kabupaten Yahukimo, Sabtu (15/4/2017) lalu, angkut 60 orang penumpang secara gratis tujuan ke Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.

Penerbangan selanjutnya, menurut Yakober Mandila, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Yahukimo, pesawat tersebut diperuntukkan angkutan sembilan bahan pokok (sembako) dan bahan pokok (bapok) lainnya.

Kata Yakober, 60 penumpang yang diangkut ke Sentani setelah launching di Bandara Dekai, rata-rata anak sekolah dan mahasiswa serta masyarakat berpenghasilan rendah.

“Pada penerbangan pertama kali dari Dekai, pesawat Hercules sudah angkut penumpang secara gratis. Dari pihak LANUD Jayapura juga sepakat untuk pertama kalinya penumpang berangkat tujuan Jayapura tampa pungut biaya,” jelasnya kepada media ini di Dekai.

Baca Juga:  Kemenparekraf Ajak Seluruh Pelaku Usaha Kreatif di Indonesia Ikut AKI 2024

Soal tarifnya, menurut dia, dari pihak TNI AU dalam hal ini LANUD Jayapura belum ada konfirmasi ke Pemkab Yahukimo.

“Menyangkut tarif, kami berharap agar penentuan jadwal terbang Sentani-Dekai, tarif cargo angkutan logistik dan barang-barang lainnya tentunya lebih murah, dan sangat berharap dalam waktu tidak terlalu lama sudah bisa mendapatkan data-data tarif supaya kita sosialisasikan ke masyarakat pengguna jasa angkutan udara dari Sentani ke Dekai dan sebaliknya. Pada intinya, pesawat sudah launching, itu artinya penerbangannya resmi dimulai,” jelas Yakober.

Dengan adanya pesawat Hercules, pihaknya berharap manfaatnya dapat dirasakan semua pihak. “Tujuan utama dengan masuknya pesawat ini, bisa membangkitkan daya beli masyarakat Yahukimo khususnya dan pegunungan tengah pada umumnya. Itu semua mendukung visi dari bupati dan wakil bupati Yahukimo,” ungkapnya.

Baca Juga:  FPD Yahukimo Aksi di Kantor KPU Papua Pegunungan Tuntut Pleno Dibatalkan

Ia juga mengaku sedang mencari jalan untuk mengkombinasikan transportasi di berbagai jalur udara, sungai dan darat. Hal ini agar setiap kapal masuk bisa membawa barang diatas 10 ribu ton.

“Untuk itu, pembangunan dermaga Pepera, kita berharap bantuan provinsi dan pusat karena APBD kita terbatas,” ujar Yakober.

Khusus pelabuhan sungai di dermaga dari dana APBD kabupaten, kata dia, sedang dalam tahap studi kelayakan melalui Bappeda Yahukimo. “Tetapi supaya cepat kita membutuhkan bantuan provinsi dan dari pusat agar kebutuhan kita di daerah terpenuhi,” tandasnya.

Terpisah, Bupati Yahukimo Abock Busup menegaskan komitmen pihaknya membuka keterisolasian daerah melalui kebijakan kerjasama dengan pihak Lanud Jayapura.

Baca Juga:  57 Tahun Freeport Indonesia Berkarya

“Pesawat Hercules sudah mendarat di Dekai, penumpang pertama tujuan Jayapura sudah berangkat gratis. Selanjutnya bayar perorang 450 ribu dan barang satu kilo Rp7.500,” kata Abock Busup, Rabu (19/4/2017) kemarin saat menyerahkan hadiah kepada tim pemenang Turnamen Bupati Cup 2017 di lapangan sepakbola Dekai.

Untuk jalur sungai, kata Bupati, saat ini sedang dicoba. “Untuk itu, barang-barang kios di sini harganya harus turun dari harga sebelumnya, supaya daya beli masyarakat meningkat,” tutur Abock Busup.

Dibeberkan pula sejumlah program dan terobosan pemerintah daerah yang sedang dilakukan terutama dalam rangka meningkatkan perekonomian daerah. Targetnya bisa menjadi sentral perekonomian daerah lain di wilayah pegunungan tengah.

Pewarta: Ardi Bayage
Editor: Arnold Belau

Terkini

Populer Minggu Ini:

Ini Situasi Paniai Sejak Jasad Dandramil Agadide Ditemukan

0
"Jangan [gelar aksi] tiba-tiba - itu saja. Kalau mau melakukan pengejaran, aparat harus sampaikan ke pemerintah supaya diumumkan ke masyarakat. Maksudnya selama pengejaran masyarakat harus tinggal di mana seperti itu, supaya aman. Ini saya sampaikan salah satu solusi terbaik supaya tidak ada masyarakat yang dikorbankan," tukasnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.