BeritaPasang Listrik Prabayar, Masyarakat Paniai Merasa Dirugikan

Pasang Listrik Prabayar, Masyarakat Paniai Merasa Dirugikan

PANIAI, SUARAPAPUA.com — Pemasangan meter listrik prabayar yang dilakukan sejak dua bulan lalu di kabupaten Paniai, khususnya di kota Enarotali dan Madi, oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Manokwari Ranting Nabire, dinilai merugikan.

Keluhan ini disampaikan masyarakat setempat lantaran meteran pulsa listrik yang dipasang sering mengalami gangguan yang mengakibatkan lampu tidak menyala baik.

“Sejak pasang pulsa listrik di rumah saya, sejak itu lampu tidak menyala baik. Mati berapa menit terus menyala lagi, begitu terus tiap malam,” kata Abeth Bunai, di Enarotali, Minggu (23/4/2017) sore.

Akibat gangguan tersebut, ia merasa telah dirugikan pihak PLN. Karena sudah beli pulsa listrik berulang kali dan untuk memperbaikinya harus beli alat-alat baru dengan uang sendiri.

Baca Juga:  KPU Tambrauw Resmi Tutup Pleno Tingkat Kabupaten

“Saya pikir pulsa habis, jadi waktu itu saya beli pulsa ulang-ulang. Tetapi tetap ada gangguan. Karena begitu terus, saya pergi lapor ke petugas PLN Paniai, setelah itu mereka datang dan ganti nomor kode pulsa listrik. Untuk perbaiki itu, saya harus beli alat-alat baru. Sekarang sudah tidak ada masalah. Tetapi ini merugikan saya, karena dari awal mereka tidak pasang baik. Mereka asal pasang dengan alat-alat murahan yang cepat rusak, yang penting jadi, sepertinya begitu,” beber Abeth kecewa.

Baca Juga:  Yakobus Dumupa Nyatakan Siap Maju di Pemilihan Gubernur Papua Tengah

Di tempat terpisah, Simon Yogi, warga Enarotali, mengeluhkan hal yang sama. Ia mengaku telah memutuskan meteran pulsa listrik di rumahnya sejak ada gangguan.

“Karena lampu mati menyala terus selama beberapa hari di rumah saya, meteran saya putuskan langsung. Takut rumah terbakar,” kata Simon.

Akhirnya, kata dia, sudah sebulan lebih rumahnya tanpa lampu.

Simon kecewa dengan pemasangan listrik prabayar yang dilakukan pihak PLN. “Meteran biasa boleh bagus, tidak pernah ada gangguan. Kalau yang baru ini bikin kecewa sekali,” ujarnya.

Baca Juga:  Freeport Indonesia Dukung Asosiasi Wartawan Papua Gelar Pelatihan Pengelolaan Media

Terkait itu, Yulius Magai, pegawai PLN Paniai, mengatakan, gangguan tersebut terjadi karena kesalahan teknis.

“Itu hanya kesalahan teknis saja. Karena setelah kami ganti nomor meteran pulsa listrik, tidak ada gangguan lagi,” kata Magai.

Untuk itu, kepada masyarakat disarankan agar segera melaporkan ke pihak PLN jika ditemukan gangguan serupa atau gangguan lainnya pada meteran pulsa listrik.

“Intinya kalau ada gangguan, cukup yang punya rumah datang lapor kami. Pasti kami akan datang dan perbaiki yang rusak,” jelasnya.

Pewarta: Stevanus Yogi

 

Terkini

Populer Minggu Ini:

Gereja Pasifik Desak MSG Keluarkan Indonesia Jika Tidak Memfasilitasi Komisi HAM...

0
“Dengan berakhirnya Pertemuan Pejabat Luar Negeri Melanesian Spearhead Group untuk mengantisipasi Pertemuan Para Pemimpin MSG yang akan datang, pertanyaannya adalah, bagaimana mungkin MSG akan terus membiarkan Indonesia, yang memiliki kebijakan dan praktik yang merendahkan martabat, melemahkan, dan menghilangkan hak-hak perempuan, anak-anak, dan laki-laki Melanesia - sesama anggota MSG, tetap menjadi anggota?”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.